
Oleh: Muhammad Haykal*
TURKINESIA.NET – KOLOM. Beberapa hari lalu kita mendapat kabar bahwa kapal Oruç Reis telah kembali ke pelabuhan di kota Antalya, selatan Turki. Informasi dari pemerintah menyatakan bahwa kapal sedang mengalami perawatan rutin, namun kubu oposisi dari unsur politisi & media mengaggap bahwa hal ini merupakan langkah mundur pemerintah untuk memulai rekonsiliasi Turki-Yunani. Kembalinya Oruç Reis ke pelabuhan juga turut ditanggapi positif oleh Perdana Menteri Yunani.
Terlepas dari konteks Turki-Yunani, profil Oruç reis sendiri merupakan pelaut Ottoman yang sangat tangguh, ia merupakan abang kandung dari pelaut Ottoman terkenal Barbaros Hayrettin Paşa, nama Oruç reis mungkin tak terkenal seperti adiknya, namun keberaniannya & sikap setia kawan yang ditunjukkannya tak terlupakan sepanjang sejarah.
Satu ketika ia terluka parah dibagian tangan, karena tak mau menghambat proses penaklukan & menurunkan semangat prajurit, sesuai dgn usulan dokter ia tak ragu untuk memotong satu tangan yg terluka tersebut. Pernah juga ketika ia bersama prajuritnya telah berhasil lolos dari jebakan musuh, namun disaat ia tahu beberapa prajurit masih ada yang terperangkap ia tak ragu untuk masuk kembali walaupun kecil kemungkinan mereka bisa selamat. Bahkan akhirnya ia meninggal disaat upaya menyelamatkan prajuritnya. Jasadnya dibuang dan kepalanya dikirim ke raja Spanyol.
Oruç reis, telah mempertaruhkan nyawa dan raganya untuk menegakkan kalimatullah & menyelamatkan prajuritnya. Ia tak punya nama, bahkan kuburan pun tak ia miliki. Semoga Allah merahmatimu Oruç Reis.
*Penulis merupakan Ketua Ikatan Masyarakat Aceh-Turki (IKAMAT) dan mahasiswa jurusan Islamic Studies and History di Marmara University
Subscribe
0 Comments
Oldest