TURKINESIA.NET – ATHENA. Seorang anggota parlemen Yunani mengkritik Athena karena sepenuhnya menaruh kepercayaannya pada Prancis.

Ia mengatakan bahwa negara Eropa hanya mendukung bangsanya demi kepentingan mereka sendiri di Mediterania Timur.

Liana Kanelli, anggota Parlemen Yunani untuk Partai Komunis Yunani juga menyebut Turki sebagai negara adidaya di kawasan tersebut.

“Tidak ada yang datang ke Yunani karena mereka mencintai kami. Mereka tidak mati untuk kepentingan Yunani,” kata anggota parlemen itu dalam siaran langsung.

https://turkinesia.com/index.php/2019/12/11/jika-berperang-dengan-turki-yunani-akan-terisolasi/

Liana Kanelli yang juga seorang jurnalis menyebut kerja sama Athena dengan Paris sebagai “kesalahan fatal.”

“Beberapa orang mendukung Yunani dan Prancis, tetapi mereka harus mengingat mantan Presiden Prancis Giscard d’Estaing yang awalnya mendukung negara mereka masuk ke Uni Eropa dan kemudian mengatakan Athena harus ditangguhkan dari blok tersebut karena kebijakan moneternya.”

D’Estaing menyebut adopsi euro oleh Yunani pada 2001 sebagai “kesalahan”, karena dia mengklaim para pemimpinnya “tidak ingin atau berencana mengikuti kebijakan zona euro” dalam membatasi utang dan defisit.

Pernyataannya mengungkit komentar mantan Perdana Menteri Alain Juppe, calon utama presiden Prancis pada 2017 yang mengatakan bahwa Yunani harus dibantu untuk meninggalkan euro “tanpa drama.”

Liana Kalenni juga menyebut Turki sebagai negara adidaya regional dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan sebagai otak strategis di balik Ankara yang melindungi kepentingan Turki.

https://turkinesia.com/index.php/2019/10/02/erdogan-kepada-barat-jika-membangunkan-raksasa-tidur-mereka-akan-hadapi-konsekuensi/

Turki dan Yunani telah berselisih tentang banyak masalah, tetapi masalah eksplorasi gas di Mediterania Timur telah meningkatkan ketegangan antara kedua tetangga tersebut.

Yunani berupaya memblokir eksplorasi sumber daya energi Turki di kawasan itu yang menurut Ankara berada dalam haknya. Athena telah berusaha membatasi wilayah maritim Turki, mencoba memasukkannya ke dalam wilayah pantainya berdasarkan sejumlah kecil pulau Yunani yang dekat dengan pantai Turki.

Turki berpendapat bahwa kedua belah pihak harus duduk berdialog untuk mencapai solusi win-win berdasarkan pembagian sumber daya yang adil.

https://turkinesia.com/index.php/2020/09/05/terima-dubes-yunani-presiden-azerbaijan-nyatakan-dukungan-untuk-turki-bagi-kami-turki-adalah-saudara/

Ankara berpendapat bahwa beberapa blok – terutama Blok 4, 5, 6 dan 7 di mana Siprus Yunani telah menugaskan perusahaan energi internasional seperti ENI Italia dan Total Prancis untuk eksplorasi – melanggar landas kontinen 200 mil negara itu serta 14- mil perairan teritorial Republik Turki Siprus Utara (TRNC) yang telah dikecualikan dari upaya eksplorasi oleh pemerintahan Siprus Yunani di selatan pulau.

Prancis telah mengerahkan jet militer ke sisi Siprus yang dikelola Yunani dengan dalih bahwa mereka mengadakan latihan dengan Yunani dan Italia yang menurut Turki bertentangan dengan perjanjian tahun 1960 di Siprus.

Athena juga telah mengumumkan bahwa mereka akan membeli jet dan peralatan militer dari Paris sebagai bagian dari kesepakatan pertahanan.

Sumber: Daily Sabah