
TURKINESIA.NET – ANKARA. Kantor Jaksa Penuntut Umum Ankara telah meluncurkan penyelidikan terhadap Fikri Sağlar, mantan anggota parlemen dari Partai Rakyat Republik (CHP) atas ujarannya yang “menghasut publik untuk memusuhi dan membenci” jilbab. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kantor Kepala Kejaksaan Ankara pada 4 Januari.
Sağlar, pada 30 Desember menyampaikan di saluran televisi bahwa “Ketika saya berdiri di hadapan hakim yang mengenakan türban, saya ragu dia akan membela keadilan. Beberapa dari mereka bertindak secara militan dan ideologis, dan perjuangan harus dilakukan untuk melawan ini.”
“Türban adalah seragam kegiatan reaksioner, mereka yang menginginkan syariah. Jilbab telah menjadi tradisi di Anatolia selama berabad-abad. Ada perbedaan besar antara ini,” kata Sağlar di program TV.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada 1 Januari mengkritik Sağlar, mantan menteri kebudayaan, atas komentarnya.
“Orang ini tidak hidup di zaman ini. Dia hidup di masa lalu. Sayangnya, ini adalah refleksi pemahaman fasis CHP seperti di masa lalu, ” kata Erdogan kepada wartawan setelah shalat Jumat di Istanbul pada 1 Januari.
Sağlar kemudian mengatakan bahwa kampanye kotor sedang dilakukan terhadapnya.
Dalam tanggapannya terhadap reaksi partai AKP yang berkuasa, Sağlar mengatakan bahwa dengan komentarnya, dia mencoba menunjukkan perbedaan antara türban dan jilbab dan bahwa dirinya mengkritik AKP karena menciptakan sifat peradilan yang militan.
Juru bicara CHP mengklarifikasi bahwa pandangan Sağlar tidak mewakili sikap resmi oposisi utama tentang masalah tersebut.
Kemal Kılıçdaroğlu, ketua CHP, juga menolak pandangan Sağlar, dengan mengatakan bahwa CHP tidak tertarik dengan cara berpakaian wanita dalam kehidupan sehari-hari, di tempat kerja dan bahkan di pengadilan.
Sumber: Hurriyet Daily News
Di indonesia paling banyak orang dngki trhadap jilbal. Busuk mawati abu duda. Mrka melakukan kmpanye kotor. Bedah di Turki langsung presiden nya yg Lngsung memerintahkan pnyelidikan kampanye kotor.. Salut pak