TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki dan Qatar pada hari Kamis kembali menandatangani 10 perjanjian baru dengan tujuan untuk lebih memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.

Kesepakatan tersebut ditandatangani setelah pertemuan keenam Komite Strategis Tertinggi Turki-Qatar yang diadakan di ibu kota Ankara dan diketuai oleh para pemimpin kedua negara.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan sehari sebelumnya menyambut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dengan upacara resmi, setelah itu kedua pemimpin mengadakan pertemuan antar-delegasi.

Penjualan 10% saham di bursa saham Turki, Borsa Istanbul, menduduki puncak daftar perjanjian yang dibuat pada siang hari.

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Zafer Sönmez, CEO dari Turkey Wealth Fund (TWF), dan Mansoor bin Ebrahim Al-Mahmoud, CEO Qatar Investment Authority (QIA), dana kekayaan kedaulatan negara Teluk itu.

TWF adalah pemegang saham mayoritas satu-satunya bursa saham Turki. Setelah penjualan, dana tersebut akan terus memegang 80,6% saham Borsa Istanbul.

Perjanjian lain ditandatangani untuk mentransfer saham IstinyePark, salah satu mal paling terkemuka di Istanbul.

Sebuah nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani untuk investasi bersama dalam “Proyek Tanduk Emas Made in Istanbul.”

https://turkinesia.com/index.php/2019/02/22/melihat-kokohnya-hubungan-bilateral-turki-qatar/

Pengalihan dan pembelian saham Middle East Antalya Port Operators dari  Turkey’s Global Ports ke Qatar’s Terminals W.L.L. juga disepakati.

Sebuah MoU ditandatangani untuk kegiatan promosi bersama antara Kementerian Perdagangan Turki dan Administrasi Zona Bebas Qatar.

Kesepakatan lain dicapai pada pembentukan komisi perdagangan bersama antara kedua negara.

Beberapa MoU juga ditandatangani untuk administrasi air, peningkatan kerjasama ekonomi dan moneter serta layanan keluarga dan sosial.

Pernyataan niat telah ditandatangani untuk program pertukaran diplomat kedua negara.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu dan Menlu Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani juga menandatangani pernyataan bersama dari iterasi keenam pertemuan tersebut.

Hubungan ekonomi kedua sekutu dekat menguat secara signifikan setelah terjadinya embargo yang dipimpin Saudi terhadap Qatar. Ankara muncul sebagai salah satu mitra utama Qatar sejak blok yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan boikot perdagangan dan diplomatik negara Teluk pada 2017. Turki mengirimkan pasukan tambahan dan makanan untuk memenuhi kebutuhan Qatar tepat setelah embargo dimulai.

Kedua negara telah memperkuat hubungan militer dan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir dan telah menandatangani total 52 perjanjian dan lima deklarasi bersama sebelum pertemuan Kamis.

Dengan pertemuan terakhir, jumlah kesepakatan meningkat menjadi 62.

Dalam pertemuan sebelumnya, panitia mencapai konsensus tentang banyak masalah penting di bidang ekonomi, industri, keselamatan, investasi, energi, budaya, kekayaan intelektual, pendidikan dan pemuda.

Menurut data Kedutaan Besar Turki di Doha, volume perdagangan kedua negara meningkat sebesar 6% menjadi 1,6 USD miliar sejauh ini pada tahun 2020. Investasi Qatar di Turki telah mencapai 22 miliar USD.

Sebanyak 553 perusahaan dari Turki beroperasi di banyak wilayah di Qatar, sedangkan nilai proyek yang diselesaikan oleh perusahaan konstruksi di negara tersebut telah mencapai 18,5 miliar USD. Sekitar 179 perusahaan Qatar beroperasi di Turki.

Turki juga mendapatkan popularitas di kalangan warga Qatar sebagai tujuan wisata karena jumlah pengunjung dari negara itu meningkat menjadi 110.000 pada 2019 dari hanya 30.000 pada 2016.

Sumber: Daily Sabah