Tuesday, June 24, 2025
Islamophobia

Menlu Prancis berada di Mesir untuk cari simpati umat Islam, berharap diakhiri boikot

TURKINESIA.NET – Kairo. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berada di Mesir pada hari Minggu untuk meredakan ketegangan dengan umat Islam setelah penerbitan karikatur pelecehan terhadap Nabi Muhammad yang  telah memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim.

Le Drian bertemu dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry dan juga akan bertemu dengan Ahmed al-Tayeb, imam besar Al-Azhar yang dianggap sebagai otoritas Muslim tertinggi Mesir.

“Kami memiliki prinsip pertama yang merupakan penghormatan tertinggi untuk Islam,” kata Le Drian kepada wartawan, Minggu. “Saya juga ingin mengatakan bahwa Muslim adalah bagian penuh dari masyarakat di Prancis.”

Le Drian mengatakan kampanye “anti-Prancis” di komunitas Muslim adalah hasil dari distorsi komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang masalah tersebut.

Mesir adalah mercusuar moderasi karena pendekatannya dalam membangun nilai-nilai hidup berdampingan, kebebasan beribadah dan menghormati orang lain, kata Le Drian.

Le Drian mengomentari kampanye boikot dengan mengatakan: “Kami berharap kampanye untuk memboikot produk Prancis akan berhenti, dan kami mengecam seruan untuk boikot.”

Juru bicara Kepresidenan Mesir, Bassam Rady, mengatakan bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan cara memperkuat upaya untuk menghadapi ekstremisme dan kebencian yang meningkat sehubungan dengan ketegangan baru-baru ini antara dunia Islam dan Eropa.

“Saya telah menekankan, dan menekankan di sini rasa hormat yang mendalam yang kami miliki untuk Islam,” kata menteri Prancis itu dalam konferensi pers dengan Menlu Shoukry.

“Apa yang kami perangi adalah terorisme, itu adalah pembajakan agama, itu adalah ekstremisme,” tambahnya, sambil menekankan bahwa dia datang “untuk menjelaskan, jika perlu, perjuangan ini, dan pada saat yang sama memperjuangkan penghormatan atas kebebasan berkeyakinan.”

“Kami dihadapkan pada ancaman terorisme, fanatisme, di tanah kami tetapi juga di tempat lain, dan pertempuran ini adalah pertempuran bersama.” Kata menteri itu.

https://turkinesia.com/index.php/2020/11/07/dicurigai-radikal-prancis-interogasi-3-anak-turki-berusia-10-tahun-selama-11-jam/

Pertemuan Le Drian dengan Imam Besar Ahmed al-Tayeb sangat dinanti-nantikan karena dianggap sebagai lembaga keagamaan terkemuka bagi Muslim Sunni. Pertemuan tersebut  akan membahas mengenai keputusan majalah satir Prancis Charlie Hebdo yang telah mencetak ulang karikatur pelecehan Nabi Muhammad pada bulan September.

Bulan lalu, Imam Besar Al-Azhar mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang “separatisme Islam” sebagai tindakan “rasis” dan menyebarkan “pidato kebencian”.

Demonstrasi meletus di beberapa negara mayoritas Muslim setelah Macron membela hak untuk menerbitkan kartun Nabi Muhammad yang dipandang oleh banyak orang sebagai penghinaan dan serangan terhadap Islam.

Pernyataan Macron muncul setelah seorang tersangka warga keturunan Chechnya memenggal kepala seorang guru sekolah di pinggiran kota Paris pada bulan Oktober setelah dia menunjukkan kartun itu kepada murid-muridnya selama pelajaran tentang kebebasan berekspresi.

Kunjungan Drian juga mendiskusikan tentang Libya, tetangga di sebelah barat Mesir yang dilanda konflik.

Sumber: France24, DW

4.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Menlu Prancis berada di Mesir untuk cari simpati umat Islam, berharap diakhiri boikot […]

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x