
TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki dan Jepang ingin menyelesaikan negosiasi kemitraan ekonomi pada akhir 2019, kata menteri luar negeri Turki saat mengumumkan kesepakatan dua negara itu, pada Sabtu.
Mevlut Cavusoglu, menteri luar negeri Turki, mengatakan selama Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nagoya, Jepang, kedua negara ingin mengumumkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Jepang-Turki (EPA) pada akhir tahun ini.
Cavusoglu mengatakan dia melakukan pertemuan yang “membuahkan hasil” dengan mitranya dari Jepang, Motegi Tosimitsu, dan keduanya membahas hubungan bilateral dengan fokus khusus pada perjanjian perdagangan.
Dia menambahkan bahwa kedua pihak juga menyepakati perjanjian kerja sama teknis antara masing-masing lembaga bantuan yang dikelola pemerintah, Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) dan Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA).
“Insya Allah, volume perdagangan kami akan tumbuh lebih besar dan menjadi lebih seimbang dengan Perjanjian Kemitraan Ekonomi ini,” kata Cavusoglu.
Cavusoglu melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia akan mengunjungi Qatar setelah dari Jepang, di mana delegasi Turki, yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, akan mengambil bagian dalam Pertemuan Komite Strategis dengan Qatar.
Ditanya tentang agenda Turki dalam Pertemuan Para Pemimpin NATO yang dijadwalkan 3-4 Desember, Cavusoglu mengatakan Ankara akan membagikan visinya tentang perluasan organisasi dan bagaimana ia harus menyesuaikan diri dengan ancaman baru.
Dia menyoroti bahwa Turki, Jerman, Prancis dan AS akan mengadakan pertemuan empat arah selama pertemuan NATO, menambahkan bahwa masalah-masalah tentang Suriah dan Eropa akan dibahas.
Mengenai hubungan bilateral Turki dengan negara-negara lain, Cavusoglu mengatakan: “Apakah itu dengan AS atau negara lain, kami selalu ingin memanfaatkan diplomasi untuk mencapai kesepakatan melalui negosiasi pada subjek apa pun.”
“Namun, kami tidak pernah menerima pemaksaan, dan tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu wilayah kedaulatan kami […] Kami dapat mengadakan diskusi kapan saja, tentang masalah apa pun, atas dasar penghormatan terhadap hak-hak kedaulatan,” katanya.
Sumber:Â Anadolu Agency Indonesia