ANKARA – Sektor pertahanan Turki, yang selama ini menjadi perhatian global, tengah berada di garis depan inovasi dengan serangkaian proyek strategis ambisius, termasuk pengembangan jet tempur generasi kelima Kaan dan sistem pertahanan udara canggih “Kubah Baja.” Transformasi ini dipimpin oleh Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB), Haluk Görgün, yang baru-baru ini membagikan visinya tentang masa depan pertahanan negara.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan surat kabar Sabah, Görgün menekankan pentingnya pendekatan yang berbeda dan berorientasi pada kebutuhan domestik. “Kami tidak meniru apa yang sedang dilakukan di tempat lain di dunia. Kami tahu bahwa kami harus fokus pada produksi asli yang hemat biaya berdasarkan kebutuhan nyata kami,” tegas Görgün. Ia menambahkan bahwa filosofi ini yang mendorong Turki mencapai kesuksesan signifikan dalam pengembangan Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) mereka.

Görgün juga menyoroti perlunya menciptakan proyek yang menghasilkan “efek kejutan” dan berjanji bahwa timnya sedang bekerja keras untuk mencapai hal tersebut. “Kita harus terus membangun dan berkembang,” katanya.

Jet Tempur Kaan: Harapan Baru Angkatan Udara Turki

Salah satu proyek paling menonjol adalah jet tempur generasi kelima Kaan, yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI). Görgün mengungkapkan target ambisius untuk pengiriman massal pertama Kaan. “Seluruh tim kami bekerja siang dan malam untuk mengirimkan pesawat Kaan produksi massal pertama pada akhir tahun 2028,” ujarnya.

Saat ini, enam pesawat Kaan sedang diproduksi secara bersamaan, masing-masing menjalani skenario pengujian yang berbeda, termasuk pengujian darat dan sambaran petir. Görgün menjelaskan, “Untuk mempercepat proses, kami mengerjakan beberapa pesawat sekaligus. Sebanyak 10 pesawat, yang dikenal sebagai Blok 10, akan mulai dikirim pada akhir tahun 2028.” Tidak berhenti di situ, Görgün juga mengisyaratkan bahwa pengembangan pesawat generasi keenam sudah dimulai seiring dengan penyelesaian Kaan.

Kubah Baja: Perisai Berlapis untuk Langit Turki

Selain Kaan, Turki juga membuat langkah strategis dengan sistem “Kubah Baja” atau Steel Dome. Görgün menjelaskan bahwa sistem ini merupakan bagian dari konsep “Sistem Pertahanan Udara Berlapis” yang lebih besar.

“Kami mulai dengan konsep ‘Sistem Pertahanan Udara Berlapis.’ Awalnya, sistem senjata dan sensor sedang dikembangkan yang dapat menghilangkan ancaman yang mungkin muncul pada titik di mana Anda perlu bertahan terlebih dahulu,” jelas Görgün. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan menetralkan berbagai ancaman udara, dari rudal balistik hingga drone kamikaze, dengan efisiensi biaya yang optimal.

“Mendeteksi dan menetralkan setiap ancaman memiliki biaya. Anda tidak ingin membuang peluru pada seekor nyamuk. Yang terpenting adalah mendeteksi ancaman dari jarak sejauh mungkin dan dengan cepat mengidentifikasi apa itu,” pungkasnya, menunjukkan pendekatan yang cermat dan strategis dalam menghadapi ancaman modern.

Daily Sabah