TURKINESIA.NET – ANKARA. Kampanye inokulasi nasional dan meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 semakin mendekatkan Turki untuk mencapai kekebalan massal.
Sejauh ini, sekitar 9,6 juta orang telah mendapatkan dosis vaksin kedua, sementara lebih dari 4,5 juta orang telah pulih dari virus tersebut sejak Maret 2020. Para ahli mengatakan, Turki sekarang hampir memiliki tingkat kekebalan 25% karena kombinasi pemulihan dan vaksinasi.
Profesor Mustafa Necmi Ilhan, anggota Dewan Penasihat Ilmiah Coronavirus Kementerian Kesehatan mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) Selasa, bahwa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk mengendalikan pandemi, 60% hingga 70% populasi perlu mendapatkan kekebalan, baik dengan divaksinasi atau terinfeksi virus.
Ilhan mengatakan Turki selalu mengejar “kekebalan massal” daripada “kekebalan kawanan.” Kekebalan kawanan akan memerlukan pencabutan lockdown untuk penyebaran infeksi lebih lanjut dengan harapan lebih banyak orang akan tertular dan pulih dari virus, sehingga menjadi kebal terhadap penyakit tersebut.
“Kami memiliki sekitar 60 juta orang pada usia 18 tahun ke atas. Kita perlu membuat orang-orang ini menjadi kebal. Saat ini, ada sekitar 15 juta orang yang mengembangkan kekebalan melalui infeksi dan vaksinasi,” katanya.
Kampanye vaksinasi negara dimulai dengan warga tertua, katanya. Ia menjelaskan bahwa ketika semua orang yang berusia di atas 40 tahun telah divaksinasi, risiko kematian akan berkurang. Saat ini, orang berusia 55 tahun ke atas memenuhi syarat untuk vaksinasi.
“Penyakit kronis lebih umum terjadi pada orang berusia 40-an ke atas. Statistik menunjukkan kepada kita bahwa risiko kematian akibat Covid-19 lebih tinggi pada orang dengan setidaknya satu penyakit kronis,” katanya.
Sumber: Daily Sabah
