
TURKINESIA.NET – ANKARA. Membangun kembali perdamaian dan stabilitas di Suriah tergantung pada dukungan Barat untuk Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Senin.
Dalam sebuah opini berjudul “Barat harus membantu Turki mengakhiri Perang Sipil Suriah” yang ditulis Bloomberg untuk memperingati 10 tahun perang sipil Suriah, Erdogan mengatakan bahwa bangsa Turki percaya pembangunan sistem politik yang mampu mewakili semua warga Suriah menjadi penting untuk pemulihan perdamaian dan stabilitas.
Ia menegaskan bahwa Turki menolak semua rencana yang tidak memenuhi tuntutan paling dasar rakyat Suriah, dia menekankan bahwa opsi seperti itu hanya akan memperdalam krisis.
“Solusi damai dan permanen tidak mungkin dilakukan kecuali integritas teritorial Suriah dan kesatuan politik dihormati,” kata presiden.
Erdogan juga menyatakan, fakta bahwa Turki memastikan keamanan daerah-daerah tertentu di Suriah adalah bukti komitmen Ankara untuk masa depan negara yang dilanda perang.
Erdogan meminta pemerintah AS yang dipimpin Joe Biden untuk menepati janjinya dan bekerja dengan Ankara untuk mengakhiri tragedi di Suriah dan melindungi demokrasi.
“Pada peringatan 10 tahun pemberontakan Suriah, kita harus mengingat ratusan ribu orang terbunuh dan disiksa, dan jutaan orang terlantar – semua karena mereka menuntut demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia,” kata Erdogan.
Warga Suriah memperingati 10 tahun sejak protes damai terhadap rezim Bashar Assad meletus pada Maret 2011, memicu pemberontakan yang dengan cepat berubah menjadi perang sipil besar-besaran.
Meskipun satu dekade pertempuran dan negara rusak, Assad terus berkuasa. Suriah hancur secara ekonomi dan terbagi menjadi beberapa bagian.
Konflik tersebut telah menewaskan sekitar setengah juta orang. Hampir 4 juta warga Suriah tinggal di Turki.
Sejak 2016, Turki juga meluncurkan tiga operasi anti-teror yang berhasil melintasi perbatasannya di Suriah utara untuk mencegah pembentukan koridor teror dan memungkinkan pemukiman damai bagi penduduk.
Sumber: Daily Sabah