TURKINESIA.NET – QAMISHLI. Lusinan kendaraan militer AS yang membawa bantuan ke SDF yang didominasi personil YPG tiba di timur laut Suriah pada hari Minggu, menurut rekaman video yang dibagikan di Twitter.

Truk-truk yang membawa bantuan militer, termasuk Kendaraan Mobilitas Terlindung Bushmaster yang digunakan oleh Pasukan Khusus Inggris, terlihat dalam rekaman yang diduga diperoleh di Qamishli, Suriah.

Lusinan kendaraan itu dikirim dari daerah yang dikendalikan oleh Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) di Irak utara.

Berita itu datang ketika 13 warga Turki dieksekusi secara brutal oleh teroris PKK di sebuah gua di Gara, Irak utara.

AS bermitra dengan YPG di Suriah timur laut dalam perang melawan ISIS. Di sisi lain, Turki sangat menentang kehadiran kelompok teroris YPG di Suriah utara yang telah menjadi titik ketegangan utama hubungan Turki-AS. Ankara telah lama keberatan dengan dukungan AS untuk YPG, sebuah kelompok yang menjadi ancaman bagi Turki dan meneror penduduk setempat, menghancurkan rumah mereka dan memaksa warga melarikan diri.

Dengan dalih memerangi ISIS, AS telah memberikan pelatihan militer dan memberikan truk penuh dukungan militer kepada YPG, tanpa menghiraukan masalah keamanan sekutu NATO-nya.

Turki melakukan operasi kontraterorismenya sendiri yang selama ini berhasil menyingkirkan sejumlah besar teroris dari wilayah tersebut. Turki menekankan bahwa suatu negara tidak dapat mendukung satu kelompok teroris untuk melawan teroris lainnya.

Turki bertujuan untuk mencegah YPG mendirikan wilayah otonom de facto di Suriah utara yang akan berbatasan dengan Turki. Jika wilayah otonom YPG berdiri di Suriah utara, maka akan menghubungkan apa yang disebut bagian Afrin barat laut dengan apa yang disebut bagian Kobani (Ain al-Arab) dan Jazeera di timur laut. Ankara menggambarkan ini sebagai “koridor teror” yang menimbulkan ancaman keamanan besar bagi keamanan nasionalnya. Turki menekankan kemungkinan dampaknya pada aktivitas PKK di dalam perbatasan Turki.

Penduduk setempat di wilayah yang dikendalikan YPG telah lama menderita akibat kekejamannya. Organisasi teroris tersebut memiliki catatan panjang pelanggaran HAM, mulai dari penculikan tersangka, perekrutan tentara anak, penyiksaan, pembersihan etnis dan pemindahan warga secara paksa di Suriah.

Selain itu, penggunaan tentara anak oleh YPG telah berulang kali didokumentasikan dan dikritik oleh organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW). Kelompok tersebut dilaporkan menipu orangtua agar menyerahkan anak-anak mereka atau langsung menculik mereka, membawa mereka ke kamp pelatihan di mana mereka tidak boleh berhubungan dengan keluarga mereka.

Menurut sumber lokal, baru-baru ini, YPG telah menahan setidaknya 100 warga sipil bulan ini untuk merekrut mereka secara paksa di daerah-daerah di bawah kendalinya di Suriah timur.

PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah melancarkan kampanye teror terhadap Turki selama lebih dari empat dekade dan bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak. YPG adalah cabang Suriah dari kelompok teror PKK.

Sumber: Daily Sabah