Wednesday, June 25, 2025
AmerikaEropa

Erdogan tanggapi AS & Prancis: Mereka harus bercermin sebelum mengkritik Turki

TURKINESIA.NET – ISTANBUL. Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan menanggapi kecaman Amerika Serikat dan Prancis terkait sikap Turki terhadap protes di Universitas BoÄŸaziçi.

Berbicara kepada wartawan setelah shalat Jumat di Masjid Hazreti Ali di distrik Üsküdar Istanbul, Erdoğan mengatakan insiden di Boğaziçi tidak dapat dianggap sebagai protes massa mahasiswa.

“Tidak ada masalah di 206 universitas lainnya di seluruh negeri, baik dalam hal pendidikan dan infrastruktur, tetapi hanya Universitas BoÄŸaziçi yang menjadi masalah,” katanya.

“Mereka tidak akan bisa mengubah masalah menjadi seperti insiden Gezi,” kata Erdogan, seraya menegaskan kembali bahwa beberapa aktor politik seperti Partai Rakyat Demokratik Rakyat (HDP) yang pro-PKK telah mengeksploitasi masalah tersebut.

Presiden menegaskan bahwa AS dan Prancis tidak boleh ikut campur dalam urusan internal Turki.

“Mereka harus bercermin sebelum mengkritik Turki,” katanya, saat dia mengkritik Presiden Prancis Emmanuel Macron karena penanganannya yang buruk terhadap protes Rompi Kuning dan juga AS karena penggunaan kekerasan yang tidak proporsional terhadap pengunjuk rasa damai selama protes Black Lives Matters.

Menanggapi seruan Macron baru-baru ini kepada Turki untuk menarik pasukan dari Libya, Erdogan mengatakan presiden Prancis masih belum memetik pelajarannya.

“Ada tentara bayaran yang datang dari Chad, atau Mali, tempat Prancis menginvasi. Macron perlu melihat ini dulu,” kata Erdogan.

Pada Januari 2020, Turki mulai mengerahkan tentara ke Libya setelah parlemen menyetujui mosi menanggapi permintaan Libya untuk bantuan pasukan Turki.

Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang diakui secara internasional membuat permintaan resmi untuk dukungan “udara, darat, dan laut” dari militer Turki guna membantu menangkis serangan oleh pasukan yang setia kepada pemberontak Jenderal Khalifa Haftar yang berusaha untuk mengambil kendali ibu kota, Tripoli.

Turki telah mendukung GNA yang juga didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, melawan milisi dan tentara bayaran Haftar yang didukung oleh Prancis, Rusia, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara Arab utama lainnya.

Turki telah sering menyuarakan bahwa dukungan Prancis telah mendorong pemberontak Jenderal Haftar untuk menuntut cara-cara militer dan semakin menambah rasa sakit dan keluhan rakyat Libya yang telah lelah perang.

Sumber: Daily Sabah

4.8 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ayam jantan dari timur
Ayam jantan dari timur
4 years ago

tdk usalah mencampuri urusan TURKI 🇹🇷. Bela belain aksi demo LGBT sekalian bawa sj ke amerika atau Prancis. Biar kamu bisa menikmati nya kaum LGBT. 😅😂🤣😆😅😂😆 Mending bercermin dulu baru kritik ERDOGAN dan TURKI 🇹🇷.. nggak usalah bicara HAM dengan ERDOGAN.. bom Hiroshima Nagasaki dan pembantaian suku Indian ayo siapa yg melakukan nya?? Dan pembantaian umat manusia di Afrika terbesar di sepanjang sejarah siapa yg melakukan nya. Mending Luh urus negara eloh dengan baik. Belajar lagi bagaimana HAM harus di tegakkan. LGBT di belah.. hahahahha. LGBT itu merusak HAM bukan bagian dr HAM. Loh mikirin rakyat mu sendiri yg kebebasan… Read more »

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x