Tuesday, June 24, 2025
Bangsa Turk

Oposisi Armenia sebut negaranya akan serahkan wilayah Zangezur ke Azerbaijan sebagai ganti rugi pencaplokan Karabakh

TURKINESIA.NET – YEREVAN. Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinian akan menyerahkan wilayah Zangezur kepada Azerbaijan sebagai ganti kompensasi atas kerusakan di wilayah pendudukan Nagorno-Karabakh, kata seorang politisi oposisi.

“Pashinian akan duduk di meja perundingan lagi dan mengatakan ‘kami menyerahkan kendali atas wilayah Zangezur karena kami tidak memiliki 50 miliar USD’,” kata juru bicara Partai Republik Armenia Eduard Sharmazanov sebagaimana dikutip harian Turki Yeni Şafak.

Eduard Sharmazanov sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden parlemen.

Azerbaijan yang baru-baru ini membebaskan wilayah di bawah pendudukan Armenia dalam perang 44 hari, juga berencana untuk mengajukan banyak klaim di pengadilan internasional atas kerusakan yang disebabkan oleh pendudukan.

Politisi oposisi Armenia itu mengatakan bahwa Baku dapat mengklaim ganti rugi hingga 50 miliar USD yang tidak dapat dibayar oleh pemerintahan Yerevan.

Eduard Sharmazanov juga mengatakan Pashinian tidak bisa lagi mengatakan apa-apa kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev karena dia tidak memiliki kekuasaan lagi dan akan membuat konsesi dan menyerahkan Zangezur dengan imbalan 50 miliar USD.

Armenia setuju untuk menyerahkan tiga distrik di sekitar Karabakh, yaitu Aghdam, Kalbajar dan Lachin, sebagai bagian dari kesepakatan yang menghentikan serangan Azerbaijan yang telah merebut kembali sebagian wilayah yang hilang dari separatis Armenia dalam perang tahun 1990-an.

Aghdam diserahkan pada 20 November, sementara Lachin akan diserahkan pada 1 Desember.

Penduduk dan pasukan Armenia yang meninggalkan wilayah pendudukan di Nagorno-Karabakh setelah kesepakatan damai dengan Azerbaijan telah membakar rumah dan lahan hutan saat mereka meninggalkan daerah tersebut.

Hubungan antara bekas republik Soviet telah tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan.

Bentrokan baru meletus pada 27 September. Tentara Armenia melanjutkan serangannya terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan selama 44 hari, bahkan melanggar dua perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

Baku membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman dan desanya dari pendudukan Armenia selama ini.

Pada 10 November, kedua negara menandatangani kesepakatan yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju solusi yang komprehensif.

Sumber: Daily Sabah

4.2 13 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x