
TURKINESIA.NET – BARDA. Pasukan Armenia pada hari Rabu menghantam pusat kota Barda Azerbaijan dengan rudal. Serangan itu membakar banyak toko dan kendaraan. Sedikitnya 21 warga sipil tewas dan lebih dari 40 luka-luka dalam serangan itu.
Itu akan menjadi serangan paling mematikan yang dilaporkan terhadap warga sipil sejak meletusnya pertempuran baru di wilayah Nagorno-Karabakh yang diduduki, sebulan lalu.
Sebelumnya, pada hari Selasa Armenia juga melancarkan serangan ke sebuah desa di Barda yang menewaskan sedikitnya empat warga sipil, termasuk seorang balita.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan di Twitter bahwa negaranya akan membalas dendam atas serangan Barda di medan perang. Ia juga mengumumkan bahwa 13 desa lagi telah dibebaskan dari pendudukan Armenia.
Ajudan presiden Azerbaijan Hikmet Hajiyev mengatakan pasukan Armenia telah menggunakan rudal cluster Smerch dalam serangan itu.
“Setelah serangan rudal ke Tartar, angkatan bersenjata Armenia menembakkan roket ke Barda. Tidak ada pelajaran yang didapat dari pembunuhan warga sipil dengan senjata cluster kemarin. Armenia harus mengakhiri pendudukan militer dan kejahatan perang” kata Hajiyev di Twitter.
“Kejahatan Perang Armenia yang disengaja seperti itu sangat menyedihkan,” tambahnya.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam pernyataannya menegaskan bahwa “ada yang tewas dan terluka” dan “infrastruktur sipil rusak.”
“Angkatan bersenjata Armenia, yang sangat melanggar rezim gencatan senjata kemanusiaan, telah menembaki kota Barda dari ‘Smerch’ MLRS (Sistem Roket Peluncuran Ganda),” kata kementerian itu.
Juru bicara kementerian pertahanan Armenia Shushan Stepanian membantah klaim tersebut.
“Pernyataan kementerian pertahanan Azerbaijan bahwa Angkatan Bersenjata Armenia diduga memukul kota Barda dengan Smerch adalah tidak berdasar dan salah,” katanya di Facebook.
Sumber: Daily Sabah
Menjadikan warga sipil sebagai sasaran tembakan, menunjukan Tentara Armenia frustasi dalam menghadapi Militer Azarbaijan.
Armenia sudah tak malu menjadi seorang pengecut..