
TURKINESIA.NET – WASHINGTON. Media arus utama AS mengabaikan serangan Armenia terhadap warga sipil Azerbaijan yang telah menewaskan lebih dari selusin jiwa termasuk anak-anak.
Outlet terkemuka seperti The New York Times, The Wall Street Journal dan CNN telah gagal mengangkat berita mengenai serangan itu, baik di halaman utama atau kolom berita dunia.
Hanya The Washington Post yang membagikan kisah The Associated Press (AP) di halaman Eropa, yang mengatakan “Azerbaijan menuduh Armenia menyerang kota terbesar kedua”, namun mereka gagal menyalahkan Armenia atas serangan tersebut.
Reuters hanya meliput berita dengan judul “Azerbaijan dan Armenia menuduh pelanggaran gencatan senjata, saling menuduh dalam penembakan” padahal serangan itu secara terang-terangan dilakukan oleh pihak Armenia.
Sabtu pagi, setidaknya 13 warga sipil tewas, termasuk empat wanita dan tiga anak di bawah umur, dan hampir 50 lainnya terluka, ketika rudal Armenia menghantam Ganja, kota terbesar kedua di Azerbaijan.
Sekitar 20 wanita dan lima anak di bawah umur juga termasuk di antara yang terluka, sementara dua anak masih hilang, kata Kantor Jaksa Agung Azerbaijan. Lebih dari 20 rumah juga hancur dalam serangan itu.
Itu adalah serangan kedua Armenia yang sangat mematikan terhadap kota Ganja dalam waktu kurang dari seminggu. Ganja yang berpenduduk setengah juta jiwa merupakan daerah yang jauh dari garis depan pertempuran di Nagorno-Karabakh.
Bersamaan dengan Ganja, pembangkit listrik tenaga air di Mingachevir juga menjadi sasaran tentara Armenia sekitar pukul 1 pagi waktu setempat Sabtu (2100GMT Jumat), tetapi misilnya berhasil dinetralkan oleh pertahanan udara Azerbaijan.
Sejak bentrokan terbaru meletus antara kedua negara pada 27 September, Armenia terus menargetkkan warga sipil dan pasukan Azerbaijan.
Hingga Sabtu tengah hari, Armenia telah menewaskan sedikitnya 60 warga sipil Azerbaijan dan melukai 270 lainnya, menurut pejabat Azerbaijan.
Jumlah rumah yang rusak dalam serangan Armenia telah mencapai 1.704, bersama dengan 90 bangunan tempat tinggal dan 327 fasilitas sipil, menurut Kantor Jaksa Agung Azerbaijan.
Sumber: A News