Saturday, August 9, 2025
Eropa

Turki kritik hukuman Rusia atas Muslim Krimea: Intimidasi Rusia semakin meningkat

TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki pada hari Sabtu mengkritik keputusan pengadilan Rusia yang menjatuhkan hukuman penjara 110 tahun gabungan kepada beberapa warga Tatar Krimea.

Pengadilan militer di kota Rostov-on-Don, Rusia selatan, Rabu menjatuhkan hukuman penjara mulai dari 13 hingga 19 tahun kepada tujuh Tatar Krimea atas tuduhan “teror”.

“Hukuman penjara tehadap tujuh Tatar Krimea yang diumumkan pada 16 September 2020 oleh pengadilan Rusia adalah contoh dari terus meningkatnya tindakan intimidasi terhadap Tatar Krimea,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

https://turkinesia.com/index.php/2020/05/20/warga-tatar-krimea-di-ukraina-pengingati-peristiwa-pengusiran-oleh-rezim-soviet/

Kementerian itu mengatakan “sangat disesalkan” bahwa komunitas Tatar Krimea, sebuah “bagian penting” dari semenanjung Krimea, berada di bawah tekanan dengan menggunakan metode seperti itu.

“Turki, sebagaimana tidak mengakui aneksasi illegal atas Krimea, akan terus mendukung Tatar Krimea, yang membela hak dan kepentingan mereka melalui cara-cara damai dan mencoba membuat suara mereka didengar dengan menggunakan metode demokrasi,” tambah pernyataan itu.

Sebelumnya, Uni Eropa meminta Rusia untuk membebaskan semua Tatar Krimea yang “ditahan secara ilegal”.

“Uni Eropa tidak mengakui penegakan undang-undang Rusia di Krimea dan kota Sevastopol karena ilegal menurut hukum internasional, atau pemindahan warga Ukraina dari Krimea ke pengadilan di Rusia,” kata juru bicara Uni Eropa Peter Stano dalam sebuah pernyataan.

“Uni Eropa mengharapkan Rusia mengakhiri tekanan terhadap komunitas Tatar Krimea. Standar hak asasi manusia internasional harus dijamin di semenanjung itu,” tambah Stano.

https://turkinesia.com/index.php/2020/03/17/6-tahun-pencaplokan-rusia-atas-krimea-turki-tegaskan-tidak-sah/

Menyusul penggulingan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych sebagai akibat dari “Revolution of Dignity,” Rusia mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina setelah referendum kemerdekaan pada tahun 2014. Majelis Umum PBB kemudian memilih untuk menyatakan tindakan Rusia itu ilegal dan bersama dengan mayoritas negara anggota PBB, Turki tidak mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.

Tatar Krimea adalah komunitas Muslim yang berasal dari semenanjung Laut Hitam. Di bawah pemerintahan Joseph Stalin, mereka dikirim ke pengasingan ke Uzbekistan dan Ural dan tidak kembali sampai jatuhnya Uni Soviet.

Sebagian besar Tatar Krimea menentang pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Moskow pada tahun 2014 dan kemudian pihak berwenang Rusia menindak komunitas tersebut, melarang pertemuan dan saluran televisi mereka serta menahan dan memenjarakan puluhan aktivis.

Sumber: Daily Sabah

5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x