Wednesday, June 25, 2025
Timur Tengah

Libya: Pengkhianatan UEA terhadap Palestina bukan kejutan

TURKINESIA.NET – TRIPOLI. Kesepakatan normalisasi hubungan yang dicapai antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel pada hari Kamis adalah bentuk pengkhianatan, kata seorang pejabat tinggi Libya.

Berbicara kepada TV Al-Jazeera, Mohamed Amari Zayed, anggota Dewan Kepresidenan Libya, mengatakan “ini adalah pengkhianatan negara UEA yang tidak mengejutkan. Dengan peran destruktifnya di Libya, Suriah dan Yaman, itu adalah akibat alami dari embargo yang diberlakukan terhadap Qatar, Palestina, dan negara-negara merdeka di kawasan itu.”

Israel dan UEA telah sepakat untuk menormalisasi hubungan, kata Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis. Tel Aviv setuju untuk menunda rencana kontroversialnya untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat yang diduduki.

Mohamed Amari Zayed menggambarkan langkah UEA sebagai “tusukan lain di belakang [Muslim] umat.”

“Kerugian umat Islam baru-baru ini sebagai akibat dari kebijakan UEA ini jauh besar daripada pembunuhan dan pengusiran yang dilakukan rezim Zionis dalam 50 tahun terakhir,” katanya.

Di bawah kesepakatan UEA-Israel, Israel akan “menangguhkan” rencana untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki “dan memfokuskan upayanya sekarang pada perluasan hubungan dengan negara-negara lain di dunia Arab dan Muslim,” menurut pernyataan bersama oleh AS, UEA dan Israel.

UEA, pendukung utama keuangan, politik dan militer untuk panglima perang pemberontak Khalifa Haftar, pemimpin angkatan bersenjata tidak sah di Libya timur, mengirim ribuan tentara bayaran yang berafiliasi dengan tentara swasta Rusia Grup Wagner serta petempur Suriah dan milisi Sudan untuk bertempur di barisan Haftar.

Libya telah dilanda perang sipil sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011. Pemerintah didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan yang setia kepada Haftar.

PBB mengakui pemerintah yang dipimpin oleh Fayez al-Sarraj sebagai otoritas sah negara itu karena telah memerangi milisi Haftar sejak April 2019 dalam konflik yang telah merenggut lebih dari 1.000 nyawa.

 

Sumber: Anadolu Agency English

4.7 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x