Tuesday, June 24, 2025
Timur Tengah

Libya: Tentara bayaran Rusia gunakan senjata kimia

TURKINESIA.NET – TRIPOLI. Menteri Dalam Negeri Libya pada hari Rabu menuduh bahwa Wagner, kontraktor militer swasta Rusia, melakukan serangan kimia di Libya.

Tentara bayaran Wagner menggunakan agen saraf melawan pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya di daerah Salah al-Din di Tripoli selatan, kata Fathi Bashagha kepada wartawan.

“Kami berada dalam kerja sama yang kuat dengan Turki, AS dan Inggris untuk memastikan keamanan di Libya,” kata Bashagha.

Menteri itu menambahkan bahwa Tunisia dan Aljazair juga memberikan dukungan kepada negara itu dalam masalah keamanan.

Grup Wagner Rusia adalah salah satu kelompok paling kontroversial di antara tentara bayaran. Dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut Bloomberg, dilaporkan bahwa Grup Wagner, mengirim lebih dari 1.000 milisi ke Libya, membawa pilot Rusia yang melakukan kegiatan pelatihan untuk pasukan Haftar, dan pesawat perang jenis Sukhoi-22 Rusia terlihat di langit Libya.

Tentara bayaran yang sebelumnya memiliki pengalaman lapangan di Ukraina, bertarung di garis depan di Libya, menurut Euronews.

Pada 11 Januari, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa lebih dari 2.000 tentara bayaran Wagner saat ini berperang di Libya.

Presiden Vladimir Putin, saat ditanya tentang keterlibatan Rusia dalam konflik Libya menjawab bahwa tidak ada prajurit Rusia di Libya yang bertindak atas nama negara Rusia atau menerima pembayaran dari Rusia.

Uni Emirat Arab (UEA) merupakan ancaman bagi keamanan nasional Libya, kata Bashagha, seraya menambahkan bahwa negara Arab itu ingin melanjutkan atmosfer kekacauan di Libya.

Sejak penggulingan penguasa lama Muammar Gaddafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libya: Haftar di Libya timur, didukung oleh Mesir dan UEA, dan GNA di Tripoli, yang diakui PBB dan internasional.

GNA telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April lalu, dengan lebih dari 1.000 tewas dalam aksi kekerasan. Pemerintah Tripoli meluncurkan Operation Peace Storm pada 25 Maret untuk menangkal serangan terhadap ibukota.

Sumber: Anadolu Agency English

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x