Digagas Erdogan, berbagai kalangan ikut serta kampanye penggalangan dana bagi yang terkena imbas pandemik

TURKINESIA.NET – Jika ada satu hal yang tumbuh lebih kuat di masa krisis untuk Turki, itu adalah solidaritas. Ketika bangsa ini bergerak untuk melindungi mereka yang paling rentan dengan berbagai upaya mulai dari menjadi sukarelawan, menjahit masker hingga mengirim makanan, presiden telah mengumumkan kampanye penggalangan dana baru. Sementara itu, Turki juga menjangkau negara-negara lain yang membutuhkan bantuan medis, dari Spanyol hingga Italia.
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin mengumumkan kampanye nasional untuk membantu warga yang secara finansial terkena dampak pandemi corona virus. Mengumumkan kampanye “Kami mandiri, Turki”, Erdogan mengatakan ia akan menyumbangkan tujuh bulan gajinya sebagai cara untuk memulai penggalangan dana dan menambahkan bahwa beberapa menteri juga telah bergabung. Pada hari Selasa, nama-nama terkemuka, dari walikota dan gubernur hingga politisi juga mengumumkan donasi mereka, memberikan gaji setidaknya selama tiga bulan.
“Tujuan kami adalah untuk membantu mereka yang berjuang secara finansial, terutama pekerja berupah harian, karena tindakan pencegahan yang diambil terhadap wabah,” kata Erdogan.
Presiden juga meminta semua anggota parlemen, walikota dan birokrat untuk berkontribusi dalam kampanye. Dia mengajak warga yang berencana untuk menyumbang selama bulan suci Ramadhan untuk melakukan lebih awal.
İsak Haleva, kepala rabi Komunitas Yahudi Turki, menyumbangkan lima bulan gajinya untuk kampanye solidaritas bagi mereka yang terkena dampak virus corona. Selebriti juga bergabung dengan kampanye pada hari Selasa. Penyanyi Haluk Levent mengumumkan bahwa dia akan menyumbangkan TL 30.000 ($ 4.560) sementara Mustafa Ceceli, penyanyi lain, menyumbang TL 50.000 untuk kampanye. Beberapa perusahaan dan asosiasi bisnis juga menyumbang untuk kampanye pada hari Selasa. Sebuah perusahaan e-commerce mengumumkan sumbangan 500.000 masker dan 500.000 sarung tangan untuk kampanye ini.
Turki sebelumnya telah meluncurkan kampanye untuk membantu para lansia yang terkurung di rumah mereka karena jam malam demi melindungi mereka. Relawan memberikan bantuan atau berbelanja bahan makanan untuk kalangan lanjut usia.
Jumlah orang yang didiagnosis dengan COVID-19 di Turki meningkat menjadi 10.827 pada hari Senin, sementara jumlah kematian mencapai 168, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca.
Dalam beberapa minggu terakhir, Turki telah menutup sebagian besar ruang publik, sekolah dan universitas, dan membatasi angkutan umum. Turki juga memberlakukan jam malam untuk warga berusia 65 atau lebih serta bagi mereka yang menderita penyakit kronis.
Sumber: Daily Sabah