Satu tahun peristiwa pembantaian jamaah shalat Jumat di Selandia Baru, Turki kenang para korban

TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki pada hari Minggu memperingati tepat satu tahun peristiwa pembantaian massal jamaah shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
“Pada peringatan pertama serangan teroris yang dilakukan di Christchurch/Selandia Baru pada 15 Maret 2019, yang merenggut 51 nyawa termasuk seorang warga negara Turki, dan menyebabkan 50 orang terluka di antara mereka 2 warga negara Turki, kami mengenang para korban dengan hormat,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Serangan itu dilakukan pada dua masjid oleh seorang teroris kelahiran Australia.
- Baca juga: Pesan teroris Brenton Tarrant: Ancam bunuh Erdogan dan warga Turki hingga misi rebut kembali Istanbul
- Baca juga: Teroris Brenton Tarrant pernah lakukan perjalanan ke Turki beberapa kali
- Baca juga: Makna coretan nama dan kode pada senapan teroris Brenton Tarrant
- Baca juga: Di PBB Erdogan usulkan 15 Maret jadi Hari Solidaritas Internasional Melawan Islamofobia
- Baca juga: Erdogan puji sikap Selandia Baru terhadap terorisme
- Baca juga: Sebelum bantai jamaah shalat, teroris ini dengar lagu Chetnik puji penjahat perang Serbia
- Baca juga: Pelaku penyerangan di Selandia Baru pernah berkunjung ke Israel
- Baca juga: Turki: Akankah pemimpin dunia tunjukkan solidaritas untuk Muslim?
Kementerian menegaskan bahwa Turki terus berupaya memerangi Islamofobia dan intoleransi.
Dalam hal ini, pertemuan darurat komite eksekutif Organisasi Kerjasama Islam diadakan di Istanbul tak lama setelah serangan teror, kata pernyataan itu.
Turki telah berulang kali menyerukan agar 15 Maret dinyatakan sebagai Hari Solidaritas Internasional Melawan Islamofobia oleh PBB dan organisasi regional dan internasional lainnya.
Sumber: Anadolu Agency