
TURKINESIA.NET – ANKARA. Semua penumpang yang kembali dari ibadah Umrah sejak semalam telah ditempatkan di kamar asrama yang terpisah sebagai bagian dari tindakan karantina virus corona, menteri kesehatan Turki mengumumkan pada hari Minggu.
Fahrettin Koca mengatakan di Twitter bahwa orang-orang yang dicurigai menderita virus corona dibawa ke rumah sakit untuk diuji. Ia menambahkan bahwa para penumpang ditempatkan di asrama-asrama di ibu kota Ankara dan di provinsi Konya, provinsi Turki tengah.
Ahad pagi, menteri “bersikeras” meminta para penumpang yang kembali dari Umrah untuk tidak meninggalkan rumah mereka dan untuk tidak menerima pengunjung selama 14 hari.
“Melewati pemeriksaan medis tidak berarti risiko nol,” katanya, menambahkan bahwa, sayangnya, tes virus corona atas seorang warga negara yang kembali dari Umrah pada minggu lalu ternyata hasilnya positif.
Ali Erbas, kepala Urusan Agama Turki, mengatakan setidaknya 5.300 penumpang pada hari Minggu kembali dari Umrah.
Pada 27 Februari, Arab Saudi menangguhkan masuknya jamaah haji yang ingin melakukan umrah karena kekhawatiran wabah.
Menyusul keputusan itu, Turki juga telah menangguhkan pendaftaran baru untuk Umrah, tetapi mengatakan bahwa tidak ada perubahan dalam tanggal kembali jamaah umrah.
Turki sejauh ini memiliki enam kasus virus corona yang dikonfirmasi di negara itu.
Setelah muncul di Wuhan, China, Desember lalu, virus yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19, telah menyebar ke setidaknya 141 negara dan wilayah.
Korban kematian global dari virus tersebut telah melampaui 5.700 dengan lebih dari 152.000 kasus dikonfirmasi di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia yang telah menyatakan wabah sebagai pandemi.
Sumber: Yeni Safak