TURKINESIA.NET – ATHENA. Polisi perbatasan Yunani pada hari Sabtu menggunakan gas air mata dan granat setrum untuk mencegah migran memasuki negara itu. Pemerintah mengatakan bertekad untuk mencegah masuknya migran dari Turki.
“Sepanjang malam pasukan keamanan telah mencegah penyeberangan perbatasan ilegal,” kata Menteri Pertahanan Nikos Panagiotopoulos kepada saluran berita Yunani Skai pada hari Sabtu, sehari setelah Turki mengatakan tidak akan lagi mencegah pengungsi pergi ke Eropa.
Beberapa migran telah ditangkap, tambahnya.
Yunani juga telah meningkatkan pemeriksaan di selat antara pulau-pulau Yunani di Aegean timur dan pantai Turki, kata Menteri Pengiriman dan Kebijakan Pulau Ioannis Plakiotakis, yang juga bertanggung jawab atas penjaga pantai itu.
“Perbatasan Yunani juga merupakan perbatasan Eropa,” katanya.
Polisi perbatasan dan unit khusus dari polisi anti huru hara menggunakan gas air mata dan granat setrum semalam untuk mencegah migran memasuki Yunani melalui penyeberangan perbatasan tertutup di Kastanies dan Pazarkule.
Situasi tetap tegang pada hari Sabtu. Beberapa migran berhasil menyeberangi sungai perbatasan dengan perahu karet, televisi pemerintah melaporkan.
Pemerintah Yunani bersidang untuk pertemuan krisis pada hari Sabtu pagi untuk membahas masalah migran.
Tak lama setelah pembunuhan 33 tentara Turki dalam serangan udara di Idlib di Suriah utara, seorang pejabat senior Turki mengatakan Jumat pagi bahwa Ankara tidak akan lagi menutup gerbang perbatasannya bagi para pengungsi yang berusaha pergi ke Eropa. Langkah itu untuk mengantisipasi membludaknya arus pengungsi dari Idlib Suriah.
Polisi Turki, penjaga pantai dan pejabat keamanan perbatasan telah diperintahkan untuk mundur [dari mencegah pengungsi] menyusul serangan yang menewaskan 33 tentara di Idlib, tempat hampir 4 juta orang hidup dalam kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
Sumber: Daily Sabah
