
TURKINESIA.NET – KARACHI. Outlet media Pakistan secara tegas menyampaikan pentingnya kunjungan Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan ke negara yang memiliki senjata nuklir itu.
Dari bulletin, televisi hingga surat kabar, Recep Tayyip Erdogan telah menjadi fokus utama sejak pesawatnya lepas landas dari Ankara pada hari Kamis.
Perhatian media hanya meningkat ketika pesawat istimewa kepresidenan Turki mendarat di Islamabad dan disambut oleh Perdana Menteri Pakistan yang tampak gembira, Imran Khan.
Pada hari Jumat pagi, para pembaca melihat gambar-gambar Erdogan dan istrinya Emine Erdogan memenuhi halaman depan semua harian terkemuka berbahasa Inggris dan Urdu.
Laporan-laporan berita yang menyertainya berpusat pada sambutan besar pemimpin Turki dan dampak potensial kunjungannya pada hubungan ekonomi Ankara dan Islamabad.
Berita lain melaporkan tentang sikap Khan yang secara pribadi menemani Erdogan ke Gedung Perdana Menteri.
Selama kunjungan, televise nasional dan semua saluran berita membuka dengan konten tentang agenda kunjungan Erdogan di Islamabad.
Mereka memastikan transmisi langsung dari catatan pidatonya di parlemen Pakistan, menindaklanjutinya dengan liputan yang sangat positif tentang sumpah dukungannya untuk Kashmir dan berjanji untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan pertahanan.
Penampilan Erdogan dan Khan di sebuah konferensi bisnis di kemudian hari dianggap sama pentingnya.
Pidato mereka disiarkan secara langsung dan ekspresi komitmen pemimpin Turki terhadap ikatan perdagangan yang lebih kuat adalah pembuka bagi buletin berita selanjutnya.
Daily Jang – koran berbahasa Urdu paling populer di Pakistan – menyoroti kerjasama strategis, perdagangan, dan investasi yang sedang berlangsung antara kedua negara, termasuk upaya bersama mereka untuk memerangi Islamophobia.
Koran tersebut juga memuat tentang sambutan hangat yang diberikan kepada Erdogan oleh semua kekuatan politik, terlepas dari sikap mereka terhadap partai yang berkuasa.
Dawn – harian berbahasa Inggris tertua di negara itu – berfokus pada potensi kunjungan untuk mengubah hubungan persaudaraan Pakistan dan Turki menjadi kemitraan ekonomi yang dinamis.
Harian berbahasa Inggris terkenal lainnya, The News International, juga menekankan pada hubungan dagang dan dukungan Ankara yang tak tergoyahkan untuk sikap Islamabad terhadap Kashmir.
Media-media lainnya – di antaranya The Express Tribune, Business Recorder, Daily Express, dan Nawa-i-Waqt – juga sama-sama optimis atas kemungkinan hasil dari kunjungan tersebut.
Media-media itu juga menjelaskan kedekatan Islamabad dan Ankara serta sikap kooperatif pada isu-isu yang berkaitan dengan dunia Muslim, khususnya Palestina, Afghanistan, dan Kashmir.
Popularitas yang tak tertandingi
Liputan media yang baik tentang kunjungan Erdogan sejalan dengan popularitasnya yang menggembirakan di kalangan orang Pakistan dan Muslim pada umumnya.
Persepsi tentang Erdogan di Pakistan sedemikian rupa sehingga beberapa partai dan politisi, saat berkampanye untuk pemilihan umum negara itu pada tahun 2018, membujuk pemilih dengan janji akan menerapkan kebijakan seperti Erdogan.
Erdogan semakin dikagumi setelah pidatonya kepada anggota parlemen pada hari Jumat, di mana ia menyebut bantuan yang diberikan oleh orang-orang Pakistan selama Perang Kemerdekaan Turki dan menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara “Canakkale [Gallipoli] saat itu dan Kashmir hari ini”.
Sebuah survei baru-baru ini juga menunjukkan bahwa presiden Turki menjadi pemimpin Muslim paling populer di dunia, di atas Raja Arab Saudi dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Indeks tahunan Gallup International pada hari Kamis juga menempatkan Erdogan sebagai pemimpin dunia kelima terpopuler, di belakang Kanselir Jerman Angelina, Emmanuel Macron dari Prancis, Vladimir Putin dari Rusia, dan Presiden AS Donald Trump.
Sumber: Anadolu Agency