Tuesday, June 24, 2025
Asia

PM Pakistan puji peranan Turki dalam tangani krisis pengungsi

TURKINESIA.NET – JENEWA. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada hari Selasa [17/12] memberikan pujian khusus kepada presiden Turki dan rakyatnya karena telah menampung populasi pengungsi terbesar di dunia.

Khan juga memperingatkan krisis pengungsi yang lebih buruk akan datang kecuali dunia bertindak sekarang.

“Pakistan lahir dari masalah pengungsi terbesar dalam sejarah umat manusia,” kata Imran Khan pada hari kedua Forum Pengungsi Global PBB di Jenewa, yang diketuai bersama oleh Turki.

“Saya sangat bangga mengatakan bahwa Pakistan menjadi tuan rumah di satu titik 4 juta pengungsi. Dan masih, setelah 40 tahun, Pakistan masih memiliki 1,4 juta pengungsi terdaftar.”

Dia menambahkan bahwa pada 5 Agustus, “pasukan India mengepung rakyat Kashmir,” dengan 8 juta warga Kashmir “benar-benar terkurung di dalam,” sehingga memicu “krisis baru.”

Dia memperingatkan: “Hal terpenting yang perlu dipahami dunia adalah bahwa India bertujuan mengubah demografi Kashmir dari mayoritas Muslim menjadi minoritas Muslim.”

Hubungan antara kedua saingan nuklir itu anjlok ke posisi terendah baru setelah pada 5 Agustus India mengambil langkah menghapus status khusus Jammu dan Kashmir.

Banyak yang khawatir langkah itu merupakan upaya untuk mengubah demografi negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Wilayah Himalaya itu dikuasai oleh India, sebagian oleh Pakistan. Namun kedua negara mengklaim Kashmir secara penuh. China juga mengendalikan sebagian wilayah yang diperebutkan.

Sejak dipisahkan pada tahun 1947, kedua negara telah berperang tiga kali pada tahun 1948, 1965 dan 1971. Dua perang terjadi di wilayah Kashmir.

Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan pemerintahan India untuk kemerdekaan, atau untuk penyatuan dengan negara tetangga, Pakistan.

Wilayah yang dikelola India telah menghadapi tindakan kekerasan sejak 5 Agustus, ketika pemerintah India menghapuskan Pasal 370 konstitusi India, yang memberikan status khusus pada Kashmir.

Ratusan orang, sebagian besar pemimpin politik, telah ditahan atau ditangkap oleh pihak berwenang sejak pemerintah India mengambil kebijakan tersebut.

Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan telah tewas dalam konflik di wilayah tersebut sejak 1989.

Forum Jenewa 16-18 Desember diselenggarakan oleh Swiss, diketuai Turki, bersama dengan Kosta Rika, Ethiopia, Jerman, dan Pakistan.

Kahn mengimbau masyarakat dunia untuk memperhatikan, juga menyatakan bahwa undang-undang kewarganegaraan baru di India mendiskriminasi umat Islam.

“Kami di Pakistan tidak hanya khawatir bahwa akan ada krisis pengungsi. Kami khawatir ini bisa mengarah pada konflik, konflik antara dua negara bersenjata nuklir,” kata Khan. [Anadolu Agency]

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Laskar nusantara
Laskar nusantara
5 years ago

Tak perlu berharap pada badan dunia seperti PBB atau lain2. Kerana semuanya tidak berguna terutama jika melibatkan umat dan negara islam. Mereka seperti tidak pernah wujud jika ada kaitan penganiayaan dan penindasan terhadap kita tetapi jika melibatkan kepentingan dan hak mereka maka dengan pantas dan segera mereka menggunakan kita negara islam untuk kita memyelesaikan masalah mereka. Kita sudah cukup banyak membantu dan menolong badan PBB tetapi balasan kepada umat islam langsung tidak dipeduli. Elok kita saling menjaga sesama kita umat dan negara islam pasti lebih baik dari apa yang mereka lakukan. Elok kita juga memperlakukan sebagaimana mereka melakukan terhadap kita.… Read more »

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x