
Tiga alasan Mesir tidak berani berperang dengan Israel
Kementerian Luar Negeri Turkiye ikut berbelasungkawa atas meninggalnya tentara Mesir di perbatasan Rafah.
Kita nggak tau apakah Hakan Fidan berbelasungkawa hanya sekedar basa-basi diplomatik dalam lingkup hubungan bilateral Turki-Mesir yang kini perlahan membaik, atau secara tersirat Turki ingin mensupport sekaligus ‘ngomporin’ Mesir untuk bertindak sedikit berani terhadap Zionazi yang beberapa kali menyudutkan Mesir di forum-forum internasional serta mengacak-acak beberapa poin kesepakatan yang pernah disepakati terkait Rafah khususnya koridor/rute Philadelphia.
Bagaimana reaksi dan respon Mesir?
Meskipun tensi hubungan Mesir-Zionazi sedikit meningkat akhir-akhir ini, kecil kemungkinan eskalasi akan meningkat menjadi pemutusan hubungan diplomatik apalagi perang besar.
Alasan pertama, jelas bahwa perang bisa menyeret negeri piramid itu ke jurang inflasi dan krisis ekonomi seperti yang pernah terjadi beberapa dekade sebelumnya.
Kedua, Mesir memiliki hubungan perdagangan dengan Zionazi termasuk kebutuhan pada pasokan gas dari Israel. Bahkan di tahun 2023, ekspor gas Israel ke Mesir (dan Yordania) meningkat 25%.
Ketiga, bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) yang disupport oleh Zionazi baik dari sisi politik dan pendanaan bisa menjadi kartu AS Zionazi untuk mencekik Mesir melalui Ethiopia mengingat pertanian Mesir sangat bergantung pada pasokan air Nil.
Beberapa alasan tersebut dan sejumlah alasan lainnya mungkin akan memaksa Mesir menyelesaikan konflik dengan Zionazi melalui negosiasi dibawah meja oleh para elit-elitnya.
Selebihnya? ya kita berharap kepada keajaiban Allah dan Mesir menjadi tetangga yang baik untuk saudara mereka di GZ.
Sumber: Taufik M Yusuf Njong
Subscribe
0 Comments
Oldest