Tuesday, June 24, 2025
Teknologi

Bayraktar TB2, simbol kebangkitan Turki jadi negara adidaya drone

Bayraktar TB2
drone buatan Turki Bayraktar TB2

TURKINESIA.NET – ANKARA. Selama pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh pada 2020, pesawat nirawak (UAV) alias drone buatan Turki, Bayraktar TB2, menjadi bintang yang disorot komunitas internasional.

Drone ini membuktikan keampuhan dan keandalannya serta membuat Armenia keawalahan dalam perang di Nagorno-Karabakh.

BBC melaporkan, pesawat tanpa awak ini dikembangkan beberapa tahun lalu oleh perusahaan Turki, Baykar.

Pesawat itu bisa beroperasi secara otomatis dan bisa digunakan untuk pengintaian dan menentukan lokasi target.

Sementara itu, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan bahwa Bayraktar TB2 juga andal dalam menargetkan dan menghancurkan pertahanan musuh.

Azerbaijan juga memanfaatkan kamera beresolusi tinggi yang terpasang di Bayraktar TB2 untuk merekam banyak video yang kemudian dijadikan propaganda.

Sebelum diterjunkan ke Nagorno-Karabakh, Turki menggunakan drone ini bertugas di Suriah dan Libya yang mana membuat Rusia dan proksinya di sana kelimpungan. Bahkan, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace sempat mengakui bahwa Bayraktar TB2 merupakan ancaman yang nyata bagi musuh.

Geopolitical Monitor melaporkan, Bayraktar TB2 adalah salah satu UAV buatan Turki yang membuat negara tersebut bangkit menjadi negara adidaya drone.

Spesifikasi Bayraktar TB2

Bayraktar TB2 adalah UAV jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang diproduksi oleh Baykar.

Melansir Army-technology, drone ini memiliki kecepatan jelajah 70 knot dengan ketinggian penerbangan operasional 24.000 kaki.

Dari ketinggian ini, drone tersebut dapat melakukan misi pengintaian serta mampu meluncurkan serangan rudal yang dipandu laser.

Bayraktar TB2 juga mampu terbang selama 24 jam dengan jangkauan komunikasi sejauh 150 kilometer.

Memiliki rentang sayap 12 meter, drone tersebut menampilkan desain monokok yang mengintegrasikan struktur ekor v-tail terbalik.

Kendati hanya dapat membawa amunisi terbatas, TB-2 mampu menghancurkan kendaraan lapis baja, seperti yang terjadi di Idlib, Suriah.

Sistem canggih yang disematkan di Bayraktar TB2 membuat banyak perbedaan ketika berperang melawan musuh yang tidak memiliki kemampuan anti-udara yang kuat sebagaimana dilaporkan Geopolitical Monitor.

Lagi “Konflik dingin” dengan Rusia Keberhasilan drone-drone buatan Turki rupanya melampaui perang perang proksi bahkan perang konvensional itu sendiri.

Perang di Nagorno-Karabakh yang pecah pada 2020 menunjukkan kekuasaan Turki sebagai negara adidaya drone.

Pasalnya, Azerbaijan yang merupakan sekutu dekat Turki menggunakan Bayraktar TB2 dan mampu menemukan, memperbaiki, melacak, dan menyerang tentara Armenia bahkan di belakang garis depan sekali pun.

Di sisi lain, orang-orang Armenia juga mengerahkan drone asing yakni Orlan-10 buatan Rusia. Namun, Orlan-10 rupanya tidak dapat menyaingi Bayraktar TB2. Dengan demikian, Turki praktis menyelesaikan salah satu “konflik dingin” antara negaranya dengan Rusia melalui ekspor armada drone.

Sumber: Kompas.com

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x