Setelah temukan 405 miliar meter kubik gas alam, kini Turki temukan cadangan emas 20 ton senilai 1,2 miliar dolar AS

TURKINESIA.NET – AGRI. Cadangan emas seberat 20 ton senilai 1,2 miliar dolar AS telah ditemukan di provinsi Agri timur Turki, ungkap Menteri Industri dan Teknologi Turki pada 10 Juni.
Selain itu, cadangan perak 3,5 ton, senilai 2,8 juta dolar AS, juga ditemukan di wilayah yang sama, kata Mustafa Varank pada upacara peletakan batu pertama fasilitas baru perusahaan pertambangan emas Turki Koza Altin di AÄŸri.
Fasilitas senilai 160 juta dolar AS yang akan mempekerjakan 500 orang secara langsung dan tidak langsung dan menyediakan 2.000 pekerjaan, memiliki kepentingan besar bagi perekonomian Turki dan kawasan, kata Varank.
Fasilitas ini diharapkan dapat memulai pengecoran emas pada kuartal terakhir tahun 2022, tambahnya.
Dia mengatakan survei dan eksplorasi terus menemukan lebih banyak emas di tambang.
Menyinggung sektor pertambangan Turki, dia mengatakan 13.000 orang bekerja di sektor ini, dengan investasi mencapai 6 miliar dolar AS hingga saat ini.
“Turki, yang pada awal 2000-an tidak dapat menghasilkan satu gram emas pun, tahun lalu menghasilkan 42 ton emas di 18 tambang aktif meskipun ada pandemi,” kata Varank, menyoroti pencapaian pertambangan di bawah pemerintahan AKP yang mulai berkuasa pada 2001.
Sementara sebelum tahun 2001, semua kebutuhan emas Turki dipenuhi oleh impor, sekarang produksi emas Turki mengurangi defisit negara saat ini sebesar 2,4 miliar dolar AS per tahun, sebutnya.
“Tapi kami tidak menganggap upaya ini cukup, kami akan maju dengan banyak proyek baru yang akan membawa sektor ini lebih jauh,” tambahnya.
Varank mengatakan bahwa Turki sepanjang sebagian besar sejarah republik tidak pernah memprioritaskan pertambangan.
Dia menjelaskan: “Sampai awal 2000-an, emas tidak diproduksi (di Turki). Apakah itu karena tidak ada emas (di sini)? Tentu saja tidak. Turki menempati urutan ke-12 di dunia dalam hal cadangan emas terbukti, dan ketika kita melihat potensi, itu di antara lima besar.”
“Negara kita tertinggal dalam produksi emas karena kelalaian, kurangnya visi, bahkan ketidakmampuan,” tambahnya.
Dia menekankan bahwa Pusat Penelitian dan Aplikasi Elemen Tanah Langka akan didirikan di Universitas Munzur Turki untuk penelitian dan pengembangan serta kegiatan manufaktur untuk produk teknologi tinggi di bidang-bidang seperti penerbangan, elektronik, dan otomotif.
Sumber: Hurriyet Daily News