
TURKINESIA.NET – ANKARA. Yunani melanjutkan tindakan provokatifnya sementara Turki mempertahankan sikap moderatnya, kata Presiden Recep Tayyip Erdoğan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel Rabu malam dalam panggilan video.
Menurut pernyataan dari Kepresidenan, Erdogan juga menekankan bahwa penolakan migran telah meningkat dalam prevalensi karena pasukan keamanan Yunani terus memaksa pengungsi kembali yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Tindakan penolakan migran adalah ilegal menurut hukum internasional.
Erdogan berharap Jerman memiliki periode waktu yang baik selama pemilu mendatang dan setelahnya.
Dia yakin hubungan bilateral Turki – Jerman akan terus meningkat dengan pendekatan yang “berpikiran benar” dan “strategis”.
Para pemimpin juga membahas keadaan hubungan Turki-Jerman saat ini dan masalah regional, tambah pernyataan kepresidenan.
Turki mendakwa Yunani melakukan penolakan besar-besaran dan deportasi singkat tanpa akses ke prosedur suaka, yang merupakan pelanggaran hukum internasional. Ia juga mendakwa Uni Eropa menutup mata terhadap apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang terang-terangan.
Penolakan migran dianggap bertentangan dengan perjanjian perlindungan pengungsi internasional yang mengatakan bahwa, orang tidak boleh diusir atau dikembalikan ke negara di mana kehidupan atau keselamatan mereka mungkin dalam bahaya karena ras, agama, kebangsaan atau keanggotaan kelompok sosial atau politik.
Pada 3 Maret, Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) mengatakan bahwa praktik Yunani dalam mendorong migran gelap kembali ke Turki merupakan pelanggaran yang jelas terhadap Konvensi Pengungsi 1951, Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia, dan hukum Uni Eropa.
Sumber: Daily Sabah