
TURKINESIA.NET – KOLOM. Dalam hal pesawat tempur dan teknologi pertahanan udara, Erdogan belajar kepada Vladimir Putin. Tidak pakai gengsi, karena kalau mau maju memang harus mengakui kelebihan orang lain. Hari ini, tidak ada negara yang tidak kepincut dengan Sukhoi dan S-400 Rusia.
Tapi dalam soal drone canggih, Putin banyak belajar kepada Erdogan, tidak pakai gengsi juga. Putin bukan Presiden karbitan yang paham dengan siapa dia bicara. Putin hormat kepada pemimpin negara pemilik drone Bayraktar ini.
Dua tokoh ini saat ini menjadi pemain penting di Kawasan, juga di dunia. Banyak yang tidak paham soal kerjasama Erdogan-Putin dalam bingkai politik. Ini biasanya view orang orang yang selalu pakai kacamata kuda dalam melihat sebuah fenomena.
Saat Biden mengatakan Putin adalah pembunuh, Erdogan mengecam pernyataan Biden. Lalu ada yang menganggap Erdogan antek Rusia. Banyak yang tidak bisa memahami, bawa Biden jauh lebih jahat ketimbang Putin, tapi Biden menutup topeng buruknya dengan cover demokrasi.
Erdogan selalu bisa bermanuver diantara kejahatan Biden dan kesadisan Putin. Erdogan paham cara berdansa dengan dua serigala ini. Tapi dalam konteks banyak kasus, Erdogan paham bahwa Putin sekarang jauh lebih kuat dari Biden bahkan dari pendahulunya Trump.
Mengenyampingkan Putin adalah kesalahan dalam berdiplomasi. Erdogan seolah paham bahwa Putin mantan agen KGB yang cukup lihai berpolitik. Kalau tidak lihai tidak mungkin Putin masih bercokol di istana selama dua dekade lebih.
Erdogan selalu memanfaatkan Putin dalam banyak hal termasuk sebagai alat tekan untuk AS dan NATO. Di waktu yang sama, isu suriah juga dijadikan bergaining possition oleh Erdogan dalam menghadapi AS yang hobi mengancam Turki.
Dibalik semua hubungan yang rumit antara Turki-Rusia dan Erdogan-Putin, banyak pengamat internasional menganggap Erdogan cukup lihai memanfaatkan kedua kekuatan dunia tersebut (AS-Rusia).
Di lain sisi, Putin juga paham bahwa Erdogan adalah pemimpin yang kuat dan berkarakter, tidak semua pemimpin dunia bisa menekan dan mendikte Erdogan, termasuk Biden.
Posisi Erdogan yang kuat di hampir semua isu-isu kawasan, dimanfaatkan Putin untuk bernegosiasi dengan AS, politik memang harus punya kecerdasan diatas rata rata.
Di hampir semua media dunia saat ini, 3 tokoh ini (Biden-Putin-Erdogan) selalu menjadi topik hangat dan utama untuk dibahas. Sedangkan para pemimpin dunia lain seakan tidak pernah mengisi headline pemberitaan dunia khususnya dalam isu isu strategis di spot-spot panas konflik dunia.
Dunia Arab seakan kehilangan pamor sama sekali dengan adanya Erdogan yang selalu tampil dalam banyak masalah terutama masalah masalah dunia Islam. Orang orang yang tidak mampu membaca dari segala sisi dari sebuah kolaborasi ini, akan terus terjebak pada isu isu recehan semisal isu sunni-Syiah. Isu timur dan barat dst.
Padahal, Erdogan dan Putin sudah melangkah jauh didepan mereka. Mereka sudah banyak terlibat bersama dalam mengatur banyak perlombaan persaingan tingkat tinggi yang hanya mampu dimainkan oleh para pemimpin dengan kapasitas diatas rata rata.
Turki, AS dan Rusia sudah banyak terlibat dalam isu luar angkasa, isu nuklir, isu perang hybrid, isu geopolitik di berbagai kawasan dunia dari Asia hingga Afrika. Dunia Islam wajar bangga, dari semua permainan besar yang membahas isu isu utama dunia dan melibatkan negara besar semacam AS, Eropa, Rusia dkk. Ada satu wakil dunia Islam disana yang selalu menjadi sentral perhatian dunia: Erdogan.
Sumber: Tengku Zulkifli Usman
Semoga Allah SWT selalu menjaga presiden Erdogan dan seluruh Turki