Tuesday, June 24, 2025
Amerika

Biden jual senjata ke Israel, Erdogan: AS menulis sejarah dengan tangan berlumuran darah

TURKINESIA.NET – ANKARA. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut tangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden “penuh darah” karena mendukung Israel dalam konflik di Jalur Gaza.

Dilansir AFP, Selasa (18/5/2021), kecaman itu itu disampaikan Erdogan dalam pidatonya yang disiarkan TV nasional.

“Anda sedang menulis sejarah dengan tangan berdarah Anda,” kata Erdogan.

Erdogan menegaskan negaranya tak akan mundur untuk membela Palestina. “Anda memaksa kami untuk mengatakan ini. Kami tidak bisa mundur,” katanya.

Selain itu, Erdogan juga menyebut Israel sebagai negara teroris. Dia juga menyebut Amerika Serikat telah menjual senjata ke Israel.

“Hari ini kami melihat tanda tangan Biden pada penjualan senjata ke Israel,” kata Erdogan pada Senin mengacu pada laporan media AS tentang pengiriman senjata baru yang disetujui oleh pemerintahan Biden.

Sebelumnya diberitakan, Joe Biden, angkat suara soal serangan roket Hamas dan sejumlah kelompok militan ke Israel. Biden mendukung keputusan Israel untuk membela diri atas serangan yang dilancarkan ke wilayah sengketa itu.

“Dia (Biden) mengutuk serangan tanpa pandang bulu terhadap kota-kota di seluruh Israel,” demikian disampaikan dalam pernyataan Gedung Putih.

Dalam pernyataan itu, disebutkan Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga turut terlibat panggilan telepon dengan mitra asal Israel, Benjamin Gantz. Austin menegaskan kembali hak Israel untuk membela diri dari serangan Hamas.

“Austin mengecam keras berlanjutnya serangan gencar oleh Hamas dan kelompok teroris lainnya yang menargetkan warga sipil Israel,” katanya, seraya menambahkan bahwa pihaknya telah “berbagi pandangannya tentang perlunya memulihkan keadaan antar kedua belah pihak.”

Erdogan kemudian juga mengecam Austria karena mengibarkan bendera Israel di atas kanselir federal di Wina pada hari Jumat.

“Negara bagian Austria sedang mencoba untuk membuat Muslim membayar harga untuk orang Yahudi yang menjadi sasaran genosida,” kata Erdogan.

Kanselir Austria Sebastian Kurz, yang sangat pro-Israel, menyebut langkah itu sebagai tanda solidaritas di tengah bentrokan.

 

Pemerintah Biden dilaporkan menyetujui penjualan senjata senilai USD735 juta ke Israel di tengah serangan Tel Aviv yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, menurut sebuah laporan pada Senin.

Keputusan untuk menyetujui penjualan itu dibuat pada 5 Mei, sekitar seminggu sebelum kekerasan yang meningkat di Palestina dimulai, lapor harian Washington Post.

Tetapi persetujuan itu datang di tengah kritikan yang meningkat saat itu terhadap pengusiran warga Palestina yang direncanakan Israel dari daerah di Yerusalem Timur, dan penggerebekan berulang kali di Masjid al-Aqsa, masjid tersuci ketiga bagi umat Islam.

Keputusan untuk mengizinkan penjualan, yang sebagian besar terdiri dari bom Joint Direct Attack Munitions, telah memicu pertentangan di antara beberapa anggota Partai Demokrat Presiden AS Joe Biden, termasuk anggota DPR Ilhan Omar, karena jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza terus meningkat.

Omar mengatakan tak lama setelah laporan harian itu diterbitkan kejahatan terhadap kemanusiaan dilakukan dengan dukungan AS.

“Akan sangat mengerikan bagi Pemerintahan Biden untuk menyerahkan USD735 juta persenjataan bom berpemandu GPS ke Netanyahu setelah meningkatnya kekerasan dan serangan terhadap warga sipil,” kata dia dalam sebuah pernyataan, mengacu pada Perdana Menteri Israel Netanyahu.

“Jika ini berhasil, langkah ini akan dilihat sebagai lampu hijau untuk eskalasi lanjutan dan akan melemahkan setiap upaya untuk menengahi gencatan senjata,” tambah Omar.

Setidaknya 212 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak, dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza.

Lebih dari 11.305 orang juga terluka dan puluhan bangunan hancur atau rusak dalam serangan Israel. []

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x