TURKINESIA.NET – ANKARA. Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengomentari manuver Yunani dengan mengatakan bahwa Athena tidak dapat mencapai apa-apa dengan sikapnya dan tidak memiliki nilai bagi militer Turki dan angkatan bersenjatanya.

Akar menekankan bahwa negaranya menolak upaya untuk menggambarkan masalah antara Turki dan Yunani sebagai perselisihan antara Turki dan Uni Eropa atau Turki dan Amerika Serikat.

“Mereka beranggapan bahwa ketika mereka menganggap subjek seolah-olah bukan antara Turki dan Yunani tetapi sebaliknya Turki dan UE atau AS, mereka akan mendapatkan beberapa keuntungan. Namun, tidak mungkin bagi mereka untuk mencapai apa pun dengan bertindak seperti ini. Kami tidak menerima ini,” katanya.

Akar menunjukkan bahwa Turki menghormati hukum dan dialog internasional, tetapi Yunani terus bertindak dengan cara yang mengancam, bertentangan dengan hubungan bertetangga yang baik, meningkatkan ketegangan dan menghalangi pembentukan hubungan bertetangga yang baik.

“Kami ingin menjalin hubungan yang kuat dengan semua tetangga kami, terutama Yunani, termasuk Mesir,” kata Akar dalam konferensi itu dan menambahkan: “Seperti biasa, kami menyerukan semua pihak untuk berdialog dan menghormati hukum internasional,” kata Akar.

Akar juga menggarisbawahi bahwa Turki siap membahas topik apa pun yang menimbulkan masalah di antara kedua negara.

Dia menambahkan, “Kami sangat mementingkan pertemuan eksplorasi dengan Yunani dan pertemuan untuk mengurangi ketegangan di NATO, dan kami memperhatikan pertemuan yang mengurangi ketegangan di kawasan.”

Ia mengekspresikan bahwa terlepas dari retorika penyambutan Turki, Yunani bersikeras untuk meningkatkan ketegangan di kawasan itu. Akar mengatakan bahwa sikap seperti itu merupakan kendala utama dalam membentuk hubungan yang mapan.

“Kami berharap tetangga Yunani kami akan berhenti dari sikap provokatif mereka secepat mungkin, dan kami percaya bahwa ini penting untuk kesejahteraan kawasan, Yunani dan rakyatnya yang menderita kondisi ekonomi yang sulit sementara pemerintah mereka masih mencari lebih banyak persenjataan.”

Sumber: TRT Arabic, Daily Sabah English