TURKINESIA.NET – DIYARBAKIR. Tim Alparslan dan Kılıçlar dari Komando Gendarmerie terus menuai keberhasilan dalam operasi melawan organisasi teroris PKK di wilayah Şenyayla yang terletak di antara provinsi timur Muş dan Bingöl dan provinsi Diyarbakır, Turki tenggara, meskipun di tengah kondisi musim dingin yang ekstrem.
Tim Alparslan, dinamai sesuai nama Sultan Kesultanan Seljuk yang merupakan pejuang yang tak kenal takut dan terampil serta tim Kılıçlar, dinamai menurut kata Turki “pedang.”
Pasukan dari komando gendarmerie provinsi Muş ini melakukan operasi mereka di ketinggian 1.800 meter (5,906 kaki) untuk membasmi teroris langsung dari tempat persembunyian mereka di tengah-tengah pegunungan bersalju.
Pada hari Senin, Sersan Mayor Kurtuluş Yurdunmalı mengatakan kepada wartawan bahwa pasukan keamanan memenuhi tugas mereka dalam semua kondisi baik musim panas atau musim dingin untuk memastikan keamanan wilayah dan masyarakat.
Berkat keamanan senjata dan peralatan nasional, pasukan Turki memperoleh kemampuan untuk bekerja dalam semua jenis kondisi, kata Yurdunmalı, seraya menambahkan, “Operasi berlanjut 24/7 dalam semua kondisi cuaca dari darat dan udara.”
Pasukan keamanan Turki secara teratur melakukan operasi kontraterorisme di provinsi timur dan tenggara, di mana PKK berusaha membangun kehadiran yang kuat.
https://turkinesia.com/index.php/2021/01/18/foto-pertama-kalinya-dalam-sejarah-turki-wisuda-500-pasukan-khusus-wanita/
Ketika pasukan keamanan Turki melakukan operasi kontraterorisme di Turki dan di luar perbatasannya, banyak teroris menyerah secara sukarela. Banyak teroris yang menyerah mengatakan yang lain tidak dapat melakukannya karena takut akan nyawa mereka karena ancaman oleh anggota teroris senior, meskipun ada pelecehan, pemerkosaan dan penyiksaan yang dialami di kamp-kamp PKK.
Untuk operasi di seluruh negeri, pasukan keamanan telah mengadopsi strategi “mengakhiri terorisme pada akarnya” dan “menyerang daripada mempertahankan.”
Menurut Kementerian Dalam Negeri, total 321 teroris menyerah pada tahun 2020, sementara lima teroris meletakkan senjata mereka dan menyerah sepanjang 2021.
Terlepas dari operasi kontraterorisme Turki, berkat tekanan dari protes duduk keluarga Kurdi di Diyarbakir di luar kantor oposisi Partai Demokratik Rakyat (HDP), mendorong anggota teroris untuk menyerah kepada petugas kehakiman Turki, yang membuat mereka dapat reuni kembali dengan keluarganya.
Aparat keamanan menggunakan teknik persuasif untuk menyelamatkan anak-anak yang diculik dan ditipu oleh PKK, selain itu mereka juga bekerja sama dengan keluarga yang telah melakukan protes selama lebih dari setahun.
https://turkinesia.com/index.php/2021/01/23/erdogan-turki-selalu-siap-untuk-melakukan-operasi-gabungan-dengan-irak-melawan-pkk/
Protes dimulai ketika Hacire Akar muncul di depan pintu kantor HDP Diyarbakir suatu malam. Seminggu kemudian, pada 3 September 2019, keluarga yang terinspirasi oleh Hacire Akar bergabung dengannya hingga berubah menjadi aksi protes bersama. Putra Hacire, Mehmet, kembali ke rumah pada 24 Agustus, memberikan harapan kepada keluarga lain. Sejak saat itu, jumlah ibu-ibu yang melakukan protes meningkat.
Pada hari Senin, keluarga lain bergabung dengan protes yang telah memasuki hari ke 518. Ibu Selvi Öztürk bergabung dengan protes dari Kilis, selatan Turki, di mana putranya Süleyman menghilang enam tahun lalu.
“Suatu hari, putra saya meninggalkan rumah untuk pergi bekerja dan saya tidak melihatnya lagi sejak itu,” kata Selvi Öztürk, meminta putranya untuk kembali.
Sumber: Daily Sabah
