Tuesday, June 24, 2025
Politik

Demo anti-Erdogan ditunggangi kelompok sayap kiri & LGBT, lebih 100 orang ditangkap

TURKINESIA.NET – ISTANBUL. Universitas Boğaziçi yang bergengsi di Istanbul yang menjadi tempat protes kekerasan bulan lalu, sekali lagi menjadi pusat keributan. Selama akhir pekan, empat orang ditahan saat mereka memajang gambar Ka’bah dengan bendera LGBT.

Pada hari Senin, sekelompok pengunjuk rasa mencoba menduduki kampus tetapi mendapat perlawanan dari pihak kepolisian. Seratus lima puluh sembilan orang ditahan. Polisi pada hari Selasa mengumumkan bahwa 98 di antara mereka telah dibebaskan.

Pihak berwenang mengatakan mayoritas pengunjuk rasa tidak berafiliasi dengan universitas sementara Presiden Recep Tayyip Erdoğan telah menegaskan setelah protes bulan lalu bahwa beberapa kelompok teroris mengeksploitasi protes tersebut, untuk melakukan kerusuhan. Gubernur Istanbul pada hari Selasa mengumumkan bahwa hanya tujuh di antara 108 yang ditahan pada hari Senin adalah mahasiswa universitas sementara 15 lainnya sama sekali bukan mahasiswa. Sementara, lima puluh orang yang ditahan karena mencoba menduduki kantor rektor adalah mahasiswa universitas, kata gubernur.

https://turkinesia.com/index.php/2021/02/04/mendagri-turki-demonstran-yang-ditangkap-di-universitas-bogazici-anggota-kelompok-teror-sayap-kiri/

Protes pertama pecah setelah profesor Melih Bulu ditunjuk oleh Erdogan sebagai rektor baru Universitas Boğaziçi, yang didirikan pada abad ke-19 sebagai Robert College – universitas Amerika pertama di luar Amerika Serikat. Meskipun presiden berwenang untuk menunjuk rektor ke universitas di negara itu, Bulu menghadapi reaksi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Boğaziçi, yang telah menjadi tempat protes anti-pemerintah di masa lalu. Aturan tentang pengangkatan rektor oleh presiden mulai berlaku pada tahun 2016, dan sejak saat itu, seruan untuk diberlakukannya kembali praktik pemilihan rektor sebelumnya semakin meningkat. Saat ini, Dewan Pendidikan Tinggi (YÖK) mengawasi pemilihan tiga calon rektor dan menyerahkannya kepada presiden untuk disetujui salah satu dari tiga calon tersebut.

Para pengunjuk rasa menentang penangkapan empat orang selama akhir pekan karena poster LGBT. Dua dari empat orang yang ditahan didakwa dengan tuduhan “menghasut kebencian” sementara yang lainnya menjalani tahanan rumah.

Cuitan Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu yang mengumumkan penangkapan “LGBT sesat” diblokir oleh Twitter. Dalam pesan lain di platform media sosial, Soylu  telah meminta mahasiswa Boğaziçi “untuk tidak jatuh ke dalam perangkap politisi yang bahkan gagal menjadi kiri sejati.” Dia rupanya merujuk pada anggota parlemen dari Partai Demokrasi Rakyat (HDP) yang mendampingi pengunjuk rasa. Dia mengatakan bahwa mereka tidak akan mentolerir penghinaan terhadap Ka’bah dan pendudukan kantor rektor.

Erdogan tidak banyak mengomentari penangkapan dan protes yang terjadi, tetapi mengatakan bahwa pemuda Turki akan membawa bangsa ini ke masa depan dengan kekuatan masa lalu kita yang mulia, katanya pada hari Senin di pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa.

https://turkinesia.com/index.php/2021/02/02/menistai-kabah-turki-tangkap-4-mahasiswa-lgbt/

Dalam video yang diputar untuk anggota Partai AK pada Senin (01/02), Presiden Erdogan mengatakan: “Kita akan mengantarkan generasi muda menuju masa depan, tidak sebagai pemuda LGBT, tetapi sebagai pemuda yang hadir dalam sejarah besar di masa lalu.

“Anda bukan pemuda LGBT, bukan pemuda yang melakukan vandalisme. Sebaliknya, Anda adalah orang-orang yang mengobati patah hati.”

Bukan kali ini saja Erdogan mengecam LGBT. Dalam pidato pada Juli tahun 2020, ia menuduh kalangan aktivis LGBT merongrong “nilai-nilai nasional dan spiritual” dan “meracuni” generasi muda.

Erdogan pun menyebut pengunjuk rasa tidak memiliki nilai-nilai nasional dan spiritual Turki. “Tidak ada yang namanya LGBT. Negara ini berlandaskan kebangsaan dan spiritual, dan akan terus berjalan menuju masa depan dengan nilai-nilai itu,” kata Erdogan.

Pernyataan terbaru Presiden Erdogan disampaikan sesudah terjadi gelombang unjuk rasa selama berminggu-minggu di Unversitas Bogazici terkait dengan pengangkatan Prof Melih Bulu sebagai rektor.

Sementara itu, oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) mengkritik penangkapan tersebut. Ketua partai, Kemal Kılıçdaroğlu, meminta Melih Bulu untuk mengundurkan diri untuk “mengakhiri situasi yang buruk ini”.

Di sisi lain, Devlet Bahçeli, ketua Partai Gerakan Nasional (MHP), ,” dalam sebuah cuitan di Twitter pada hari Senin mengecam “serangan rendahan” terhadap Ka’bah, dengan mengatakan bahwa pelakunya “tidak ada hubungannya dengan pendidikan”. Dia juga mendukung intervensi polisi dalam insiden itu, sesuatu yang dia gambarkan sebagai langkah “untuk tidak memberi ruang bagi kelompok teroris.

https://turkinesia.com/index.php/2020/04/16/rakyat-turki-serukan-boikot-netflix-setelah-heboh-rumor-karakter-gay-di-serial-terbaru/

Sementara itu, tagar, # AşağıBakmayacağız (Kami Tidak Melihat ke Bawah), menjadi viral di Twitter pada hari Selasa. Tweet tersebut mengkritik tanggapan polisi terhadap protes, membagikan video yang diduga menunjukkan petugas polisi menyuruh pengunjuk rasa untuk “melihat ke bawah.” Polisi membalas dengan memposting versi lain dari video di mana petugas terdengar mengatakan “turun, turun” untuk mengarahkan pengunjuk rasa ke daerah lain, “turun” dari lokasi mereka saat ini dan mendesak mereka untuk tidak “bergerak secara massal.”

Menurut para pengunjuk rasa, rektor yang ditunjuk oleh Erdogan mempunyai hubungan dekat dengan Partai AK yang berhaluan Islam.

Dalam salah satu aksi, pengunjuk rasa memasang karya seni di lokasi yang menghadap kantor rektor pada Jumat (29/01). Karya seni itu menggambarkan Ka’bah di Mekkah dan gambar bendera pelangi LGBT.

Unjuk rasa itu disebut-sebut termasuk salah satu demonstrasi terbesar sejak 2013, ketika ratusan ribu orang berbaris menentang rencana pemerintah membangun replika barak Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) di Taman Gezi Istanbul.

Sumber: Daily Sabah, Okezone

 

5 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ayam jantan dari timur
Ayam jantan dari timur
4 years ago

Hahahahahha. Orang sakit jiwa pergi demo.. sy ber harap ERDOGAN merespon dan menindaklanjuti kaum penyakitan ini virus LBGT. di tangkap dan di karantinakan lalu di rehabilitasi. Loh sj sdh mendustai diri loh apa yg sdh ditakdirkan kepada loh. Dasar kaum LBGT berpenyakitan doyan sama lobang anus, najis tahu.. dasar kaum LBGT kaum sodom kaum yg di laknat zaman ALLAH Di zaman Nabi Luth AS

Ibu Prihatin
Ibu Prihatin
4 years ago

Mereka orang2 yg tidak menggunakan akal sehatnya, apa mereka tidak berfikir bahwa Allah telah menciptakan Makhluknya berpasang2an biar bisa memperbanyak keturunan biar Spesies Manusia tidak punah, Kawin bukan sekedar memuaskan hawa nafsu belaka… Insyaflah wahai LGBT jangan marah kalau diperingatkan, akuilah kalau cara s3x kalian itu memang tidak pantas dan menyalahi Kodrat.

indo nesia
indo nesia
4 years ago

LGBT adalah nama PENYAKIT yg wajib di obati!!!

3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x