TURKINESIA.NET – ATHENA. Anggota parlemen Yunani menyetujui program pengadaan pertahanan untuk membeli 18 pesawat tempur Rafale buatan Prancis. Persetujuan tersebut merupakan hasil pemungutan suara pada hari Kamis dan bagian dari rencana persenjataan yang diumumkan oleh pemerintah pada bulan September.

Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Turki, Yunani telah mengalokasikan 11,5 miliar euro (14 miliar USD) untuk modernisasi angkatan bersenjatanya selama lima tahun ke depan.

Hubungan antara kedua anggota NATO, sering tegang dan memburuk tajam tahun lalu saat kapal perang keduanya berhadapan di Mediterania Timur dalam perselisihan mengenai batas maritim dan hak energi.

Turki, negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania Timur, telah mengirim kapal untuk mengeksplorasi energi di landas kontinennya dengan pengawalan militer. Turki dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) juga memiliki hak di wilayah tersebut, kata Ankara.

Untuk mengurangi ketegangan, Turki telah menyerukan dialog untuk memastikan pembagian sumber daya di kawasan itu dengan adil.

Pembelian tersebut mencakup enam jet Rafale yang baru dibuat dan 12 jet bekas dengan harga 1,92 miliar euro. Lalu 400 juta lagi untuk peralatan mereka, menurut keterangan juru bicara pemerintah Stelios Petsas. Enam jet bekas pertama akan dikirim sekitar Juni 2021 dan sisanya pada pertengahan 2023.

Melansir dari Greek City Times, empat pilot dari Angkatan Udara Yuani akan berangkat ke Prancis pada awal tahun 2021 untuk berlatih menerbangkan jet temput tersebut.

“Tindakan ini akan menggeser keseimbangan kekuatan di udara,” kata Petsas.

Anggota parlemen dari partai kanan-tengah yang memerintah serta dua partai oposisi terbesar memberikan suara mendukung program tersebut.

Juru bicara pemerintah Christos Tarantilis mengatakan program itu adalah bagian dari langkah pemerintah “untuk segera memperkuat kemampuan pencegah angkatan bersenjata kami”.

Upaya Yunani bertujuan untuk memodernisasi angkatan laut dan angkatan udara dan mencakup perekrutan 15.000 personel.

Program ini menampilkan rencana untuk membeli kapal perang, helikopter perang anti-kapal selam dan drone, dan meningkatkan armada jet tempur F-16 pada tahun 2027.

Sumber: Daily Sabah