
TURKINESIA.NET – ANKARA. Rekaman yang diterbitkan pada hari Senin mengungkapkan perlakuan yang lebih tidak manusiawi oleh penjaga pantai Yunani terhadap migran gelap. Dalam beberapa kasus, pengusiran migran dapat membahayakan nyawa mereka.
Dalam rekaman yang diambil oleh pesawat tak berawak pasukan keamanan Turki, penjaga pantai Yunani terlihat meninggalkan para migran dengan perahu karet di tengah Laut Aegea.
Sebuah kapal milik penjaga pantai Yunani memindahkan para migran ke dalam perahu karet dan meninggalkan mereka di laut timur pulau Leros, Yunani, yang berjarak sekitar 20 mil (32,19 kilometer) dari pantai Aegean selatan Turki.
Dilaporkan bahwa tim penjaga pantai Turki menyelamatkan para migran yang berada di ambang kematian dalam kondisi laut terbuka yang keras dan memindahkan mereka ke pantai.
Turki dan Yunani telah menjadi titik transit utama bagi para migran yang ingin menyeberang ke Eropa, melarikan diri dari perang dan penganiayaan untuk memulai hidup baru. Turki mendakwa Yunani melakukan perlakuan tidak manusiawi terhadap migran, penolakan skala besar, dan deportasi singkat tanpa akses ke prosedur suaka yang merupakan pelanggaran hukum internasional. Turki juga mendakwa Uni Eropa menutup mata terhadap apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang terang-terangan.
Rekaman terbaru yang diterbitkan pada hari Jumat juga mengungkapkan bahwa penjaga pantai Yunani mencoba menenggelamkan kapal yang membawa migran gelap untuk menghalangi mereka mencapai perbatasan UE.
Rekaman yang dibagikan oleh Anadolu Agency (AA) menunjukkan beberapa insiden penolakan oleh tim penjaga pantai Yunani terhadap kapal yang membawa migran, termasuk anak-anak. Rekaman itu menunjukkan perlakuan tidak manusiawi terhadap para migran oleh otoritas Yunani yang mencoba mendorong para migran kembali ke perairan teritorial Turki. Saat melakukan manuver berbahaya yang dapat menyebabkan perahu tenggelam, mereka juga membuat lubang di perahu dengan tongkat besi yang tajam. Peluru juga ditembakkan di dekat perahu untuk menakuti para migran.
https://turkinesia.com/index.php/2020/12/04/turki-bongkar-kebiadaban-yunani-berusaha-tenggelamkan-imigran-di-laut/
Rekaman itu juga menunjukkan bahwa Komando Penjaga Pantai Turki (ShGK) menyelamatkan para migran dan memperingatkan pasukan Yunani bahwa mereka melanggar hukum internasional.
Sumber: Daily Sabah
Kenapa si Receh Ta’i Er’dog’an itu tidak mau menampung para imigran itu. Dia tahu betul bahwa kehidupan dieropa adalah liberal dan susah bagi para pengungsi2 calon ekstrimis ini untuk beradaptasi. Orang2 ini, menurut saya, adalah selundupan si Ta’i Er’dog’an itu sebagai kuda trojan islam fundamentalis untuk menguasai eropa.
Dari bahasa kamu nampak klo kamu contoh manusia sampah yg benci Islam,Turki dan pemimpin nya dan kamu jenis manusia yg tidak punya hati nurani.
Goblok jgn di pelihara
setuju, memang manusia sampah bahkan mungkin lebih buruk dari sampai, karena dihatimu yang ada hanya kebencian di karena agama, tidak menilai masalah secara nurani dan objektif, semoga Tuhan akan membalas perkataanmu..
Sampah masih lebih baik dr pada dia bro, sampah bs didaur ulang, klo tu org dah cm bikin kotor n bau doang
Woy gilberto anak dajjal..kata katamu mencerminkan kotornya hatimu.
Yah bocah ingusan….udeh cuci tangan sama sikat gigi belon ente,..?coba buka situs UNHCR, negara eropa mana yang menampung pengungsi sebanyak turki!!!goblokmu leh leh…wis ra ketulungan…..
Stamdar ganda UE terkait HAM dan Demokrasi . . Apakah benar . .??????
Mereka sudah melupakan sejarah siapa yang membantu masyarakat Yunani sejak perang Dunia II