
TURKINESIA.NET – ANKARA. Rekaman terbaru yang diterbitkan pada hari Jumat mengungkapkan bahwa penjaga pantai Yunani mencoba menenggelamkan kapal yang membawa migran gelap untuk menghalangi mereka mencapai perbatasan Uni Eropa.
Dalam rekaman yang dibagikan oleh Anadolu Agency (AA) dan mencakup beberapa insiden penolakan, kapal yang membawa migran gelap termasuk anak-anak menjadi sasaran perlakuan tidak manusiawi oleh anggota penjaga pantai Yunani yang mencoba mendorong migran kembali ke perairan teritorial Turki. Saat melakukan manuver berbahaya yang dapat menyebabkan perahu tenggelam, mereka juga membuat lubang di perahu dengan tongkat besi yang tajam. Peluru juga ditembakkan di dekat perahu untuk mengintimidasi para migran.
Rekaman itu juga menunjukkan bahwa Komando Penjaga Pantai Turki menyelamatkan para migran dan memperingatkan pasukan Yunani bahwa mereka melanggar hukum internasional.
Pada hari Selasa, anggota parlemen Uni Eropa mengecam Fabrice Leggeri dan menyerukan pengunduran dirinya dan menuntut penyelidikan independen terhadap lembaga yang dia pimpin. Leggeri didakwa bahwa secara ilegal menghentikan migran memasuki Eropa dan mendukung penjaga pantai Yunani dalam mendorong migran kembali ke perairan teritorial Turki di Laut Aegea.
Setidaknya enam insiden di mana unit Frontex terlibat dalam serangan balik di dekat pulau Lesbos dan Samos antara 28 April dan 19 Agustus telah didokumentasikan oleh media internasional, terutama oleh Der Spiegel.
Leggeri mengatakan sejauh ini tidak ditemukan bukti keterlibatan unit Frontex dalam aksi pushback migran. Dia mengatakan negara-negara anggota UE memiliki kendali atas operasi di perairan mereka, bukan di Frontex, dan dia menyerukan aturan yang mengatur pengawasan perbatasan luar Eropa untuk diklarifikasi.
“Kami belum menemukan bukti bahwa ada partisipasi aktif, langsung, atau tidak langsung dari staf atau petugas Frontex yang dikerahkan oleh Frontex untuk melakukan pushback,” katanya kepada anggota parlemen. Mengenai operasi, Leggeri berkata, “hanya otoritas negara anggota tuan rumah yang dapat memutuskan apa yang harus dilakukan.”
Pengusiran migran dianggap bertentangan dengan perjanjian perlindungan pengungsi internasional yang mengatakan orang tidak boleh diusir atau dikembalikan ke negara di mana kehidupan atau keselamatan mereka mungkin dalam bahaya karena ras, agama, kebangsaan atau keanggotaan dalam kelompok sosial atau politik.
Turki dan Yunani telah menjadi titik transit utama bagi para migran yang ingin menyeberang ke Eropa, melarikan diri dari perang dan penganiayaan untuk memulai hidup baru. Turki mendakwa Yunani melakukan penolakan besar-besaran dan deportasi singkat tanpa akses ke prosedur suaka yang merupakan pelanggaran hukum internasional. Turki juga mendakwa Uni Eropa menutup mata terhadap apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang terang-terangan.
Sumber: Daily Sabah
👍👍👍👍 MANTAP TURKI 🇹🇷… Yunani nggak ber pri kemanusiaan.. sekalipun dia imigran gelap masuk Tampa pasport kan boleh di bawah dulu ke posko pengamanan. kan bisa telfon negara asal imigran gelap tersebut masuk Tampa pasport. Ini lah negara yg jago ngomong HAM. Yunani kerja nya bisa nya cuma ngibul. Lawan TURKI 🇹🇷 sj main kroyok. Jangan2 Yunani jago di film sj, sprti film Spartan . Nggak sama TURKI OTTOMAN 🇹🇷 Sang penaklut konstantinopel. Fakta sejarah 600 tahun menguasai dunia mengalahkan bangsa bangsa penjajah. Salut sama TURKI 🇹🇷 selalu peduli tentang HAM.
Mantap, Turky baiknya jadi pelindung dan pemimpin negara dan ummat Islam dunia, wahai mayoritas penduduk Islam dlm sebuah buka mata dan lapang dada deklarasikan bhw turky jd pemimpin
[…] Turki bongkar kebiadaban Yunani berusaha tenggelamkan imigran di laut […]