
TURKINESIA.NET – LONDON. Kendaraan udara tak berawak Turki, Bayraktar TB2, bertanggung jawab atas penghancuran ratusan kendaraan lapis baja dan bahkan sistem pertahanan udara di Suriah, Libya, dan tempat lain, kata menteri pertahanan Inggris pada hari Jumat.
“Sumber drone ini lahir dari inovasi Turki,” kata Ben Wallace dalam webinar yang diselenggarakan oleh Royal United Services Institute for Defense and Security Studies (RUSI), sebuah lembaga pemikir keamanan Inggris.
“Dicegah dari mendapatkan akses ke program luar negeri yang sangat terasa, mereka [Turki] melakukan apa yang biasa kami lakukan dengan sangat baik, mereka berinovasi.”
Wallace mengatakan drone Turki memiliki kemampuan untuk menghadirkan “tantangan nyata bagi musuh.”
“TB2 dan amunisi yang menyertainya menggabungkan kemampuan teknis dengan sebuah keterjangkauan, yang berarti komandan mereka dapat mentolerir beberapa gesekan sambil menghadirkan tantangan nyata bagi musuh,” katanya.
Wallace mengatakan bahwa perlunya memodernisasi sistem pertahanan dan mengingatkan akan konsekuensi dari kegagalan jika hal itu diabaikan.
“Ada, tentu saja, dari para perwira yang menolak teknologi baru, atau gagal mengenali bahwa medan perang telah berubah di depan mata mereka,” kata dia.
Wallace memberi contoh bahwa kapal selam tidak terbukti lagi sebagai senjata yang efisien untuk pertahanan
Sebelumnya, President of Azerbaijan Ilham Aliyev menegaskan pesawat tanpa awak Turki Bayraktar memainkan “peran yang penting” dalam kemenangan Azerbaijan di Karabakh.
Sumber: A News, Anadolu Agency