TURKINESIA.NET – ANKARA. Penerapan resolusi Senat Prancis yang mendesak pemerintah untuk mengakui Nagorno-Karabakh sebagai republik merdeka adalah “konyol, bias dan jauh dari kenyataan”, kata Kementerian Luar Negeri Turki.

“Keputusan Senat Prancis ini adalah indikator yang jelas mengapa kelompok itu tidak dapat menemukan solusi untuk konflik berkepanjangan, serta sikapnya yang bias terhadap masalah ini.” kata kementerian dalam sebuah pernyataan tertulis.

Prancis menginginkan pengawasan internasional untuk menerapkan gencatan senjata dalam konflik Nagorno-Karabakh. Prancis mengkhawatirkan Rusia dan Turki dapat mencapai kesepakatan untuk mengecualikan kekuatan Barat dari pembicaraan damai di masa depan, kata kepresidenan Prancis.

“Kami ingin Grup Minsk memainkan perannya dalam menentukan pengawasan [gencatan senjata],” kata seorang pejabat kepresidenan Prancis kepada wartawan.

Sebelumnya pada Rabu, Senat Prancis mengadopsi resolusi yang menyerukan pengakuan atas apa yang mereka sebut republik Nagorno-Karabakh.

Hubungan antara Prancis dan Turki telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena masalah Karabakh dan Libya.

Paris mendakwa Ankara memperburuk krisis di Kaukasus.

Pada 10 November, terjalin kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh.