
TURKINESIA.NET – ISLAMABAD. Perdana menteri Pakistan mengatakan dia berada di bawah “tekanan” untuk mengakui Israel. Namun, Islamabad tidak akan pernah mengakui negara “Zionis” sampai penyelesaian yang adil tercapai untuk masalah Palestina selama beberapa dekade.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar lokal yang disiarkan pada Kamis malam, Imran Khan menolak menyebutkan negara-negara yang telah menekannya untuk mengakui Israel.
“Apakah mereka non-Muslim atau negara Muslim yang telah menekan Anda?” penyiar bertanya dalam upaya untuk mendapatkan jawaban yang jelas.
“Tinggalkan ini (pertanyaan). Ada hal-hal yang tidak bisa kami katakan. Kami memiliki hubungan baik dengan mereka (negara),” kata Khan.
Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain baru-baru ini menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Tel Aviv. Beberapa negara Teluk lainnya juga mempertimbangkan opsi untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
“Mari kita berdiri di atas kaki kita sendiri dalam hal ekonomi, kemudian Anda dapat mengajukan pertanyaan ini,” kata Khan, mengacu pada ketergantungan ekonomi Islamabad sejak lama pada negara-negara Teluk yang kaya minyak, sebagian besar Arab Saudi dan UEA.
Khan menjelaskan bahwa dirinya tidak perlu berpikir dua kali untuk mengakui Israel.
“Saya tidak berpikir dua kali untuk mengakui Israel kecuali ada penyelesaian yang adil yang memuaskan rakyat Palestina,” lanjutnya.
Merujuk pada bapak pendiri negara, Mohammad Ali Jinnah yang berkali-kali menolak untuk mengakui Israel, perdana menteri Pakistan itu mengatakan Islamabad akan terus mengikuti jejak Jinnah vis-a-vis Palestina.
Israel, menurut pengamatannya, memiliki pengaruh yang dalam di Amerika Serikat yang merupakan negara lain yang menekannya untuk mengakui Israel.
“Tekanan itu karena dampak (pengaruh) Israel yang dalam di AS. (Pengaruh) ini sebenarnya luar biasa selama masa jabatan Trump,” tegasnya.
Sumber: Daily Sabah
[…] PM Pakistan ungkap ada negara sahabat yang menekannya untuk mengakui Israel […]