
TURKINESIA.NETÂ – ANKARA. Setidaknya 20.000 orang yang berharap untuk mencapai pantai Eropa telah kehilangan nyawa mereka di Mediterania sejak 2014, kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam sebuah laporan pada hari Kamis.
Mediterania telah menjadi rute paling mematikan antara negara-negara Afrika Utara dan Eropa, tambah laporan itu.
Mediterania adalah jalur yang disukai para migran dari Afrika, kebanyakan dari Libya, yang mencoba menyeberang ke Eropa melalui Italia dan Malta. Pada tahun-tahun sejak pemberontakan 2011 yang menggulingkan dan membunuh penguasa Moammar Gadhafi, Libya yang dilanda perang telah muncul sebagai titik transit yang dominan bagi para migran yang berharap untuk pergi ke Eropa dari Afrika dan Timur Tengah.
Penyeberangan meningkat secara signifikan di musim panas dan musim gugur. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) dari berbagai negara telah melakukan sejumlah operasi penyelamatan di laut.
Lebih dari 900 orang telah tenggelam di Mediterania sepanjang tahun ini, kata badan migrasi PBB. Peristiwa itu telah menunjukkan lonjakan baru-baru ini dalam jumlah keberangkatan dari pantai Libya. Ada lebih dari 780 kedatangan di Italia sejak awal Oktober. Sedikitnya ada delapan bangkai kapal di Mediterania Tengah tercatat sejak bulan lalu.
pada hari Kamis, setidaknya 74 migran tenggelam setelah kapal tujuan Eropa terbalik di lepas pantai Libya. Kapal itu membawa lebih dari 120 migran, termasuk wanita dan anak-anak. Hanya 47 orang yang berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai dan nelayan Libya. Sejauh ini 31 jenazah telah ditemukan dan pencarian korban yang tersisa terus berlanjut, tambah IOM.
“Meningkatnya jumlah korban jiwa di Mediterania adalah manifestasi dari ketidakmampuan negara-negara untuk mengambil tindakan tegas guna mengerahkan kembali yang sangat dibutuhkan, kapasitas pencarian dan penyelamatan yang berdedikasi di penyeberangan laut paling mematikan di dunia,” kata Federico Soda, kepala misi IOM di Libya.
Menurut data Kementerian Dalam Negeri Italia, sejauh ini negara tersebut telah mendaftarkan hampir 31.000 kedatangan migran pada tahun 2020, dibandingkan dengan hampir 10.000 pada periode yang sama tahun lalu.
Sumber: Daily Sabah