
TURKINESIA.NET – PARIS. Setelah Suriah dan Libya, Nagorno-Karabakh merupakan kegagalan lain bagi Prancis, kata sebuah surat kabar harian Prancis, pada hari Selasa (10/11).
L’Opinion mengatakan perjanjian gencatan senjata dan deklarasi bersama menunjukkan kekalahan besar bagi Armenia.
Harian itu mengklaim bahwa dukungan Turki untuk Azerbaijan dan komunikasi terus-menerus antara Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan Barat, termasuk Prancis dan AS dari “permainan diplomatik.”
Media itu juga menyatakan bahwa masalah Nagorno-Karabakh adalah kegagalan lain bagi Prancis yang pro-Armenia, anti-Turki setelah Suriah dan Libya.
“Keunggulan Azerbaijan atas Armenia menjadi jelas pada hari-hari awal bentrokan bersenjata. Efisiensi peralatan Rusia melawan teknologi Turki agak terbatas,” kata harian itu.
Putin pada Selasa pagi mengumumkan bahwa dua bekas republik Soviet itu telah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri konflik di Nagorno-Karabakh.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memuji perjanjian itu sebagai kemenangan bagi negaranya. Keberhasilan militer Baku memungkinkannya memperoleh keunggulan untuk mengakhiri pendudukan selama tiga dekade di wilayahnya, kata Aliyev.
Pimpinan Turki juga menyambut baik gencatan senjata tersebut, menyebutnya sebagai “kemenangan besar” bagi Azerbaijan.
Hubungan antara Azerbaijan dan Armenia atas Karabakh Hulu terus memanas sejak 1991, tetapi bentrokan baru terjadi pada 27 September.
Armenia berulang kali menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan selama lebih dari 40 hari, bahkan melanggar tiga perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.
Selain kota dan desa lain, pembebasan Baku atas kota strategis Shusha pada hari Minggu telah mengisyaratkan bahwa kemenangan sudah dekat.
Sumber: Anadolu Agency English
Jozz …turky
[…] Media Prancis: Setelah Suriah dan Libya, Prancis kalah lagi di Azerbaijan […]