Saturday, August 9, 2025
Eropa

Jelang KTT Desember, Uni Eropa kembali ancam sanksi terhadap Turki

TURKINESIA.NET – PARIS. Uni Eropa (UE) terus menerus mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Turki. Pada hari Kamis, Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell, mengklaim bahwa sikap Turki tentang masalah Siprus memperburuk ketegangan dengan UE dan Ankara harus memahami bahwa perilakunya menjauhkan hubungannya dari UE.

“Kami menganggap tindakan dan pernyataan Turki baru-baru ini terkait Siprus bertentangan dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan selanjutnya memicu ketegangan,” kata Borrell dalam konferensi pers setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa.

“Penting bagi Turki untuk memahami bahwa perilakunya memperluas pemisahannya dari UE… Untuk kembali ke agenda positif seperti yang kami inginkan akan membutuhkan perubahan sikap mendasar di pihak Turki.”

Dia menyinggung pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdoğan selama kunjungannya ke Republik Turki Siprus Utara (TRNC) awal pekan ini.

Erdogan menyerukan solusi “dua negara setara” untuk pulau Siprus. Presiden Turki itu juga mengatakan bahwa Turki dan TRNC tidak akan lagi mentolerir “permainan diplomasi” dalam perselisihan internasional atas hak atas sumber daya lepas pantai di Mediterania Timur.

“Selama bertahun-tahun, kami berpendapat bahwa harus ada peluang kerja sama terkait sumber daya energi di Mediterania Timur. Namun, kami tidak membuahkan hasil atas niat baik kami,” katanya.

Sejak kudeta militer 1974 yang bertujuan untuk aneksasi Siprus oleh Yunani, pulau Siprus telah terbagi menjadi pemerintah Siprus Turki di utara dan pemerintahan Siprus Yunani di selatan.

Intervensi militer Turki menghentikan penganiayaan dan kekerasan selama bertahun-tahun terhadap Siprus Turki oleh ultra-nasionalis Siprus Yunani. TRNC didirikan pada tahun 1983 di tingkat utara pulau dan hanya diakui oleh Turki. Sejak saat itu, negara ini menghadapi embargo perdagangan, transportasi dan budaya.

Masalah Siprus telah mengalami proses perdamaian dalam beberapa tahun terakhir, termasuk inisiatif pada 2017 di Swiss di bawah naungan negara penjamin Turki, Yunani, dan Inggris yang berujung gagal.

Turki, sebagai negara penjamin TRNC, saat ini sedang melakukan kegiatan eksplorasi hidrokarbon di kawasan tersebut. Ankara secara konsisten menentang kegiatan pengeboran sepihak pemerintahan Siprus Yunani di Mediterania Timur, dengan menyatakan bahwa TRNC juga memiliki hak atas sumber daya di kawasan itu.

Meskipun Turki menyerukan dialog terus-menerus, UE mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki atas eksplorasi hidrokarbonnya di Mediterania Timur ketika para pemimpinnya bertemu bulan depan.

“Waktu hampir habis dan kami mendekati momen penting dalam hubungan kami dengan Turki,” kata Borrell.

Jerman yang telah memimpin pembicaraan diplomatik dengan Ankara, ingin memberikan kesempatan dialog karena hubungan perdagangan UE-Turki yang erat.

Sumber: Daily Sabah

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Galih
Galih
4 years ago

Pemyelesain yang adil dan kompromi, akan menguntungkan semua pihak di kawasasm . .

Ancaman UE tanpa penyelesaian yang adil untuk kepentingan Yuanai dan teehadap kepentingan Turki yang adil akan merugikan kepentingan UE sendiri.

Azhari
Azhari
4 years ago

Karabagh selama 30 tahun hanya ilusi apakah trnc mau ikut jejak Azerbaijan mengambil hak nya atau menunggu lagi harapan yang ga jelas dari pemimpin Eropa

Galih
Galih
4 years ago

UE mungkin menginginkan Turki menyerah dan mengikuti keinginan UE . . Ini sesuatu yang tidak mungkin . .

3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x