Tuesday, June 24, 2025
Islamophobia

Bertemu Menlu Prancis, Imam Besar Al-Azhar tegaskan tidak ada tolerasi atas penghinaan Rasulullah: Kami akan tuntut di pengadilan internasional

TURKINESIA.NET – KAIRO. Grand Syaikh Al-Azhar, Syaikh Ahmad Thayyib, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian, hari Ahad lalu (8/11) mengatakan bahwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw sangatlah tidak bisa diterima dan akan menuntutnya di pengadilan internasional bahkan “meskipun sampai menghabiskan sisa umur kami hanya untuk mengusahakannya.”

“Jika menghina Nabi Muhammad Saw itu dianggap sebagai bentuk kemerdekaan dalam berpendapat, maka kami menolaknya sama sekali,” tegas imam besar Al-Azhar yang dianggap sebagai lembaga keagamaan terkemuka bagi Muslim Sunni.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berada di Mesir pada hari Minggu dengan harapan dapat meredakan ketegangan setelah penerbitan kartun pelecehan terhadap Nabi Muhammad yang memicu kemarahan di dunia Muslim.

Sebelumnya, Le Drian telah bertemu dengan Presiden Abdel-Fattah el-Sissi, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry.

https://turkinesia.com/index.php/2020/11/09/menlu-prancis-berada-di-mesir-untuk-cari-simpati-umat-islam-berharap-diakhiri-boikot/

 

“Kami menolak penisbatan terorisme kepada Islam. Dan semua orang harus segera berhenti melakukannya. Karena itu melukai perasaan seluruh umat muslim di dunia, dan sungguh penisbatan tersebut tidaklah benar dan bertentangan dengan hakikat kenyataan sebenarnya sebagaimana yang telah diketahui semua orang,” ungkap Syekh Ahmad Al-Tayyip.

“Perkataan-perkataan saya jauh dari sifat diplomatik jika membicarakan tentang Islam dan Nabi Muhammad Saw,” tegasnya tanpa ingin berbasa-basi.

Lebih lanjut beliau mengatakan, semua muslim di dunia menolak terorisme yang mengatasnamakan atas nama agama, dan selalu menekankan bahwa Islam dan nabinya tidak ada kaitannya dengan segala tindak terorisme.

“Al-Azhar merepresentasikan suara kurang lebih 2 milyar muslim, dan kami katakan bahwa teroris sama sekali tidak merepresentasikan kami, dan kami tidak bertanggungjawab atas perbuatan mereka. Saya telah menyampaikannya dengan jelas di berbagai forum-forum internasional; di Paris, London, Geneva, United States, Rusia, dan seluruh negara-negara di Asia. Kami menyampaikannya bukan sebagai pembelaan, karena sesungguhnya Islam tidak membutuhkan pembelaan.”

“Kami berharap para pejabat di Eropa memperhatikan dan menyadari bahwa apa yang terjadi itu tidak merepresentasikan Islam dan umat muslim sama sekali. Terlebih lagi bahwa kenyataannya justru umat muslim lah yang menderita akibat tindak terorisme lebih dari yang lainnya.”

“Saya adalah orang pertama yang akan memprotes dan melawan kemerdekaan berpendapat jika kemerdekaan ini justru menyinggung dan menghina agama apapun tidak hanya Islam sekalipun.”

“Saya dan turban Azhar ini menjadi saksi saat kami membawakan bunga ke pusat kota Pakistan dan menyampaikan penolakan keras terhadap segala bentuk terorisme.”

“Radikalisme, fanatisme, dan berbagai bentuknya terdapat di semua pengikut agama dan di rezim politik sekalipun. Jika dikatakan bahwa agama Kristen tidak bertanggungjawab atas peristiwa di New Zealand, maka seharusnya dikatakan juga bahwa agama Islam tidak bertanggungjawab atas tindak terorisme yang mengatasnamakan dengannya. Selamanya saya akan menolak jika terorisme dinisbahkan kepada Islam.”

“Kami di sini di al-Azhar sejak dahulu hingga sekarang selalu memerangi segala bentuk terorisme dalam pemikiran dan pendidikan. Dan kami telah meletakkan diktat-diktat dan kurikulum yang memperjelas bahwa para teroris adalah kriminal dan Islam terlepas dari segala tindak mereka.”

“Nabi Muhammad Saw adalah rahmat bagi kami dan bagi anda sekalian. Dan beliau adalah cahaya abadi yang telah Allah Swt utus untuk umat manusia.”

“Saya selalu terbuka untuk berdialog dan bekerjasama dengan anda sekalian dan dengan siapapun. Namun saya katakan sekali lagi, penistaan kepada Nabi Muhammad Saw itu tidak bisa diterima samasekali.”

“Orang-orang tidak mau membuka kamus-kamus sehingga mereka tidak dapat membedakan makna istilah-istilah satu dengan lainnya. Istilah yang anda sekalian gunakan tersebut sangatlah tidak layak dan melukai perasaan semua umat muslim.”

“Kami siap untuk bekerjasama dengan Anda sekalian untuk mengkoreksi pemahaman-pemahaman yang salah terhadap Islam, dan untuk melawan pemikiran-pemikiran yang menyimpang baik di Perancis dan Eropa.”

“Kami siap untuk memberikan penyampaian dalam forum-forum khusus untuk mengenalkan dan menyebarkan pemikiran Islam dan hukum-hukumnya yang benar, dengan tujuan untuk menyebarkan kemoderatan dan toleransi Islam.”

https://turkinesia.com/index.php/2020/10/31/kampanye-dukung-produk-turki-boikot-produk-prancis-meluas-di-dunia-arab/

Bulan lalu, Imam Besar Syekh Ahmad Al-Tayeb juga telah mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang “separatisme Islam” sebagai “rasis” dan menyebarkan “pidato kebencian.”

“Saya telah menekankan, dan menekankan di sini rasa hormat yang mendalam yang kami miliki untuk Islam,” kata menteri Prancis itu dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.

Sikap Macron terhadap Islam, publikasi ulang karikatur yang menghina Nabi Muhammad pemajangan gambar itu di dinding beberapa gedung di Prancis telah memicu demonstrasi dan seruan untuk boikot produk Perancis di banyak negara Muslim.

Sumber:

Suara Al-Azhar,

Middle East Monitor,

https://www.facebook.com/OfficialAzharEg/posts/4010812442266152

4.7 13 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Aminudin amhz.
Aminudin amhz.
4 years ago

Boikot produk prancis ganti dgn produk Turki .itu merupakan perjuangan utk membela dijalan Alloh swt. ( fii sabiilillah).

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x