Tuesday, June 24, 2025
Kontra-teror

Anggota teroris PKK yang tertangkap mengaku dilatih oleh AS

TURKINESIA.NET – ANKARA. Seorang teroris PKK yang baru-baru ini ditangkap sebagai bagian dari operasi kontraterorisme di al-Bab Suriah, mengaku menerima pelatihan dari pasukan AS di negara itu, menurut sumber keamanan.

Teroris yang diidentifikasi sebagai Mahmud Hamid, mengatakan kepada pasukan keamanan bahwa dia bersama dengan 500 teroris lainnya telah menerima pelatihan selama sebulan dari pasukan AS di Suriah, lapor Anadolu Agency (AA) pada hari Selasa.

Dia ditahan dari rumah saudara perempuannya di dekat distrik al-Wilat setelah mendapat informasi bahwa dia akan pergi ke al-Bab untuk mengunjungi kerabatnya.

Dia mengaku kepada pasukan keamanan bahwa dirinya bermigrasi ke Manbij setelah pengambilalihan ISIS pada tahun 2015 dan bergabung dengan YPG / PKK di sana, lalu pergi ke Ayn al-Arab (Kobani).

Dia menambahkan bahwa lima warga AS melatih mereka selama sebulan, mengajari mereka cara menembak dan melakukan aktivitas tempur lainnya. Ia pun mengaku mengumpulkan intelijen untuk kelompok teroris tersebut.

Teroris itu ditangkap dan dipindahkan ke penjara al-Bab, tambah laporan itu.

Tahun lalu, Wakil komandan koalisi Mayor Jenderal Inggris Christopher Ghika dari Operation Inherent Resolve, mengatakan bahwa koalisi yang dipimpin AS telah melatih antara 10.000 hingga 20.000 pasukan SDF di timur laut Suriah dengan dalih mengalahkan ISIS. Ia menambahkan bahwa jumlah itu diharapkan untuk tumbuh lebih banyak.

AS telah mendukung PYD dan YPG,  afiliasi PKK di Suriah, menamakan gabungan kelompok tersebut sebagai SDF.

Ankara mengganggap PYD dan YPG sebagai cabang organisasi teroris PKK di Suriah yang telah melancarkan perang brutal lebih dari 40 tahun melawan Turki.

Meskipun AS mengakui PKK sebagai organisasi teroris, AS menyangkal adanya hubungan kelompok tersebut dengan YPG. Padahal antara kedua kelompok itu memiliki hubungan ideologis dan organisasional.

Dukungan Amerika untuk organisasi teroris telah lama membuat jengkel Ankara karena Washington memandang SDF sebagai “mitra yang dapat diandalkan” dalam perangnya melawan ISIS dan terus menyediakan senjata dan peralatan.

Pada Januari 2018, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan rencana untuk membentuk pasukan keamanan perbatasan berkekuatan 30.000 personil di Suriah utara dengan SDF. Langkah itu dikecam oleh para pejabat Turki karena menimbulkan ancaman terhadap masalah keamanan nasional Ankara.

Meskipun para pejabat AS pada awalnya menyangkal pembentukan “pasukan perbatasan” semacam itu, laporan menegaskan bahwa Washington terus melatih militan SDF. Dalam rencana anggaran Pentagon untuk tahun 2020, 300 juta USD dialokasikan untuk pelatihan-dan-melengkapi YPG serta 250 juta USD lainnya untuk mendukung keamanan perbatasan negara-negara tetangga Suriah.

Sumber: Daily Sabah

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Randy
Randy
4 years ago

Jangan pernah percaya dg Amerika serigala berbulu domba. USA sering melakukan kerusakan dibelahan dunia dg Operasi intelijennya,mengadudomba,dan konspirasi. Penjajah tetaplah penjajah.

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x