Turki kecam serbuan ratusan polisi ke masjid Berlin: Masuk dengan sepatu nodai kesucian masjid

TURKINESIA.NET – ANKARA. Kementerian Luar Negeri Turki pada Kamis mengecam keras polisi Jerman yang menyerbu masjid Berlin. Kemenlu menyebutnya sebagai tindakan yang buruk, mengabaikan kesucian tempat ibadah.
“Penggerebekan di masjid dengan sejumlah besar petugas polisi atas dasar penyelidikan keuangan di saat komunitas (Muslim) berkumpul untuk shalat subuh tidak pernah dapat diterima,” bunyi pernyataan itu.
Kemenlu Turki mengatakan tindakan ini tidak hanya terhadap komunitas Masjid Mevlana tetapi juga melawan komunitas Muslim secara keseluruhan. “Ini juga merupakan contoh baru dari perlakuan berprasangka, diskriminatif dan tidak proporsional yang diderita oleh komunitas Muslim Jerman yang mendekati 5 juta jiwa,” katanya.
Polisi Jerman pada hari Rabu menyerbu Masjid Mevlana dan beberapa bangunan lain di Berlin sebagai bagian dari penyelidikan penipuan subsidi virus corona, lapor penyiar publik Turki berbahasa Jerman TRT Deutsch pada hari Kamis.
Pada hari yang sama, masjid tersebut menolak tuduhan itu dan mengkritik cara polisi melakukan penggeledahan.
Sekitar 150 petugas bertopeng balaclavas dan memakai sepatu bot menyerbu bangunan masjid berkarpet selama shalat subuh.
Polisi menyita uang tunai 7.000 euro (8.200 USD), berbagai pembawa data, komputer dan file, kata jaksa penuntut umum di Twitter, Rabu.
Pencarian ditujukan terhadap tiga tersangka yang mengajukan permohonan bantuan tanggap virus corona dengan cara yang diduga tidak dapat dibenarkan.
Wartawan Jerman Fabian Goldmann mengkritik insiden itu di Twitter dengan mengatakan bahwa ada 10 kali lebih banyak petugas yang terlibat dalam penggeledahan di masjid seharga 70.000 euro daripada pencarian dalam skandal penipuan pajak CumEx senilai 55 miliar euro di mana hanya 15 petugas polisi yang terlibat.
Masjid tersebut menolak tuduhan penipuan, dengan mengatakan pertanyaan terbuka tentang aplikasi tersebut bisa dengan cepat diklarifikasi dengan “hanya bertanya.” Namun, tidak ada permintaan seperti itu yang diajukan oleh dewan direktur masjid.
“Masjid Mevlana adalah komunitas lama yang dikenal di seluruh Berlin karena keterlibatan sosialnya. Bukannya menghargai, masjid malah perlu untuk membela diri. Komunitas kami tidak pantas menerima ini,” bunyi pernyataan dari pihak pengurus masjid.
Masjid tersebut pernah mengalami pembakaran pada tahun 2014 namun hingga kini belum ada hasil penyelidikan oleh pihak berwenang. Pihak masjid bermaksud mengambil langkah hukum terkait operasi brutal kepolisian tersebut.
Sumber: Daily Sabah