Saturday, August 9, 2025
Bangsa Turk

Presiden Iran peringatkan konflik Azerbaijan-Armenia bisa jadi perang regional

TURKINESIA.NET – TEHERAN. Di tengah spekulasi bahwa Teheran mendukung pasukan separatis Armenia dalam perang melawan militer Azerbaijan, Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu memperingatkan bahaya konflik Azerbaijan-Armenia dapat berubah menjadi perang regional.

“Kita harus berhati-hati agar perang antara Armenia dan Azerbaijan tidak menjadi perang regional,” katanya dalam sambutan yang disiarkan televisi.

“Perdamaian adalah dasar dari pekerjaan kami, dan kami berharap dapat memulihkan stabilitas kawasan dengan cara damai,” tambah Rouhani. Ia mengklaim Iran tidak akan mengizinkan “negara-negara untuk mengirim teroris ke perbatasan kami dengan berbagai dalih.”

https://turkinesia.com/index.php/2020/09/29/iran-bantah-kirim-perlengkapan-militer-ke-armenia/

Teheran sebelumnya telah menembaki etnis Azerbaijan di Iran atas dugaan dukungan pemerintah itu kepada pasukan separatis yang secara ilegal menduduki wilayah Azerbaijan, karena peralatan militer dilaporkan telah ditransfer melalui perbatasan Iran-Azerbaijan.

Etnis Turk Azerbaijan yang merupakan sebagian besar populasi di kota-kota Iran barat laut seperti Ardabil, Tabriz dan Urmia dan setidaknya sepertiga dari populasi Iran yang berjumlah 81,8 juta, turun ke jalan baru-baru ini menuntut otoritas Iran untuk menutup perbatasan negara dengan Armenia.

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi Iran membubarkan protes menggunakan gas air mata dan peluru karet.

Sebelumnya, Rabu, otoritas Iran menangkap setidaknya 11 pengunjuk rasa pro-Azerbaijan, menurut Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia Iran.

Dikatakan, pasukan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para aktivis yang berkumpul di sebuah taman di Ardabil sebagai bentuk solidaritas dengan Azerbaijan setelah serangan Armenia. Tiga aktivis juga terluka, kata laporan tersebut.

Armenia dan Azerbaijan telah menemui jalan buntu di wilayah Nagorno-Karabakh sejak runtuhnya Uni Soviet. Bentrokan paling sengit antara pasukan Armenia dan Azerbaijan selama bertahun-tahun, di wilayah yang diduduki, terjadi pada hari Minggu. Hingga Kamis, setidaknya 130 kematian telah dikonfirmasi saat pertempuran meluas hingga hari kelima.

https://turkinesia.com/index.php/2020/05/28/biadab-teroris-syiah-dukungan-iran-gali-makam-khalifah-umar-bin-abdul-aziz-dan-istrinya/

Empat resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dan dua resolusi Majelis Umum PBB (UNGA), serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan Armenia yang menduduki dari Nagorno-Karabakh.

OSCE Minsk Group – diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat – dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut tetapi tidak berhasil.

Nagorno-Karabakh diakui sebagai wilayah Azerbaijan oleh PBB dan hampir setiap pemerintah di dunia kecuali Armenia.

Sumber: Daily Sabah

4.5 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ibang
4 years ago

Kalaua semua negara di dunia mengakui Nagorno-Karabakh sebagai wilayah Azarbaijan. Kenapa PBB tidak melakukan tindakan apapun terhadap apa yang dilakukan Armenia diwilayah tersebut?

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x