Oleh: Ali Cinar
TURKINESIA.NET – KOLOM. Dari 5 juta orang Turki yang tinggal di luar negeri, 300.000 berada di Amerika Serikat – meskipun perkiraan mengklaim jumlahnya bisa mendekati setengah juta. Penduduk Turki terkonsentrasi di negara bagian New York, California, New Jersey, Texas, Florida dan Illinois. Sementara mayoritas di Turki mendukung terpilihnya kembali Presiden AS Donald Trump, pilihan orang-orang Turki yang tinggal di AS menjadi pertanyaan banyak pihak.
Saya dapat mengatakan bahwa banyak pemimpin komunitas yang saya ajak bicara di AS memberi saya jawaban yang berbeda. Beberapa yang menyatakan bahwa mereka pernah mengalami masalah dalam hal-hal seperti ekonomi, kesehatan, dan imigrasi selama masa kepresidenan Trump, mengatakan bahwa mereka akan memberikan suara untuk calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. Lainnya, yang menganggap kepentingan nasional Turki dan tidak menginginkan hubungan Turki-AS memburuk, mengatakan bahwa mereka akan memilih Trump. Satu hal yang pasti: Kami tidak bisa mengatakan bahwa mereka yang mendukung Biden mengabaikan atau tidak menyukai Turki; namun, bisa dikatakan bahwa kepedulian politik dalam negeri akan menjadi kunci utama dalam pemungutan suara mereka.
Ketika saya bertanya “Mengapa Trump?” kepada Saygın Şimşek, yang merupakan salah satu pendiri “Orang Turki Sekuler untuk Forum Trump”, dia mengatakan jika Trump terpilih kembali dan Partai Republik mempertahankan mayoritas di Senat, itu “akan jauh lebih baik untuk hubungan dengan Turki daripada alternatif lainnya.”
Şimşek juga mengatakan: “Tidak ada perang yang terjadi selama kepresidenan Trump, dan hubungan luar negeri dipertahankan melalui negosiasi dan perjanjian. Trump telah menunjukkan sikap rekonsiliasi dan konstruktif dalam hubungan dengan Turki. Kami pikir dia akan mempertahankan sikap ini jika dia terpilih kembali. Masa sulit menunggu Turki jika Biden terpilih. Dia secara terbuka menyatakan bahwa dia akan menunjukkan sikap menentang kepentingan Turki. Saya berharap hasil pemilu akan menguntungkan baik bagi AS dan Turki. ”
Derya Taşkın, seorang anggota komunitas Turki-Amerika yang sangat dihormati dan mantan wakil walikota untuk kota Paterson, adalah salah satu tokoh yang secara aktif terlibat dalam Partai Demokrat dan merupakan kenalan Biden. Ketika saya bertanya padanya, “Mengapa Biden?” dia berkata, “Biden berbicara kepada para pemilih dengan lebih menjanjikan tentang perjuangannya melawan COVID-19, pajak, reformasi imigrasi, pendidikan, kesetaraan ras, perubahan iklim.”
Dia juga mengatakan: “Karakteristik moderat dan pendekatan sopan Biden menanamkan kepercayaan pada publik; beberapa pernyataan negatifnya terhadap Turki, di sisi lain, adalah untuk tujuan pemilihan dan suara potensial dari kelompok tertentu saja. Saya pikir Biden akan menjadi lebih moderat, dengan pendiriannya yang tegas tentang hal-hal yang membenarkan posisi Turki. ”
Jelas bahwa sebagian dari komunitas Turki akan memilih Biden dan sebagian akan memilih Trump. Saya mengamati ini tidak hanya dari diskusi saya dengan Taşkın dan Şimşek tetapi juga dari preferensi berbeda dari para profesional yang berbeda di banyak negara bagian. Masih ada populasi sekitar 10% di antara orang Turki-Amerika yang ragu-ragu.
Lebih dari 30 juta suara telah diberikan, dengan dua minggu tersisa hingga pemilihan. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Biden mendekati 10% di depan Trump, secara rata-rata. Kegembiraan dan hasil pemilu sangat penting dan berharga tidak hanya untuk AS tetapi untuk semua negara.
Siapa pun yang menang, dan bahkan jika hubungan Turki-AS memang mengalami pasang surut, saya tidak percaya bahwa kedua sekutu NATO akan memutuskan hubungan.
* Pakar senior kebijakan luar negeri, penerima Medali Kehormatan Ellis Island 2019.
