Tuesday, June 24, 2025
Eropa

Erdogan kutuk serbuan ratusan polisi Jerman ke masjid dengan sepatu: Hasil kebijakan rasis dan anti-Islam

TURKINESIA.NET – ANKARA. Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada Jumat malam mengutuk penggerebekan polisi di masjid Berlin.

Erdogan mengatakan hal itu dipupuk oleh sentimen rasisme dan anti-Islam.

“Saya mengutuk keras penggerebekan polisi di Masjid Mevlana di Berlin selama jam shalat subuh, yang jelas diumpankan oleh kebijakan rasisme dan anti-Islam yang membawa Eropa lebih dekat ke kegelapan. Abad Pertengahan, dan sepenuhnya mengabaikan kebebasan berkeyakinan.” tulis Presiden Turki tersebut di akun Twitter.

Erdogan menekankan bahwa “Eropa yang telah disebut sebagai tempat lahir demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan selama bertahun-tahun, sayangnya telah berubah menjadi struktur yang melawan perbedaannya saat ini.”

“Kami percaya bahwa tidak ada pembenaran yang dapat menjadi dasar untuk pelanggaran brutal terhadap sebuah tempat suci,” kata Erdogan.

Turki telah mengutuk kebijakan rasisme, xenofobia dan anti-Islam di setiap bagian dunia.

Polisi Jerman pada hari Rabu menyerbu Masjid Mevlana dan beberapa bangunan lain di Berlin sebagai bagian dari penyelidikan penipuan subsidi virus corona, lapor penyiar publik Turki berbahasa Jerman TRT Deutsch melaporkan pada hari Kamis.

Masjid tersebut menolak tuduhan tersebut pada hari yang sama dan mengkritik bagaimana polisi melakukan penggeledahan.

Sekitar 150 petugas bertopeng balaclavas dan memakai sepatu bot menyerbu bangunan masjid berkarpet selama shalat subuh.

Polisi menyita uang tunai 7.000 euro (8.200 USD), berbagai pembawa data, komputer dan file, kata jaksa penuntut umum di Twitter, Rabu.

Pencarian ditujukan terhadap tiga tersangka yang mengajukan permohonan bantuan tanggap virus corona dengan cara yang diduga tidak dapat dibenarkan.

Wartawan Jerman Fabian Goldmann mengkritik insiden itu di Twitter dengan mengatakan bahwa ada 10 kali lebih banyak petugas yang terlibat dalam penggeledahan di masjid seharga 70.000 euro daripada pencarian dalam skandal penipuan pajak CumEx senilai 55 miliar euro di mana hanya 15 petugas polisi yang terlibat.

Masjid tersebut menolak tuduhan penipuan, dengan mengatakan pertanyaan terbuka tentang aplikasi tersebut bisa dengan cepat diklarifikasi dengan “hanya bertanya.” Namun, tidak ada permintaan seperti itu yang diajukan oleh dewan direktur masjid.

“Masjid Mevlana adalah komunitas lama yang dikenal di seluruh Berlin karena keterlibatan sosialnya. Bukannya menghargai, masjid malah perlu untuk membela diri. Komunitas kami tidak pantas menerima ini,” bunyi pernyataan dari pihak pengurus masjid.

Masjid tersebut pernah mengalami pembakaran pada tahun 2014 namun hingga kini belum ada hasil penyelidikan oleh pihak berwenang. Pihak masjid bermaksud mengambil langkah hukum terkait operasi brutal kepolisian tersebut.

Sumber: Daily Sabah

4.5 8 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Richy Tau
Richy Tau
4 years ago

Good job for the police. To stop the terrorist..

oprresedgeng
oprresedgeng
4 years ago
Reply to  Richy Tau

Wakakkakaka, pengerebekan kagak berkaitan sama terorisme, kesihan minoritas merasa terzolimi tapi dia nya yang zolim

Mario
Mario
4 years ago
Reply to  Richy Tau

Your terroris.. crazi

Saladin
4 years ago
Reply to  Mario

Richy Tau, Mario, you are the real terorist, Piss off & go to hell

4
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x