
TURKINESIA.NET – BAKU. Presiden Ilham Aliyev mengatakan negaranya akan duduk di meja perundingan dengan Armenia jika musuhnya itu meninggalkan wilayah Azerbaijan yang dicaplok.
“Jika Armenia dapat diyakinkan untuk menghentikan pendudukannya, maka kami akan segera melakukan pembicaraan damai. Jika tidak, maka tentara Azerbaijan akan melanjutkan pawai kemenangannya,” kata Aliyev dalam wawancara di NTV Kamis.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa solusi untuk konflik dengan Armenia hanya mungkin jika Nagorno-Karabakh yang diduduki dikembalikan.
“Tentara Azerbaijan telah memberikan pukulan telak bagi pasukan Armenia. Apapun yang dikatakan Pashinian (Perdana Menteri Armenia) adalah kebohongan,” kata Aliyev.
Komentarnya itu muncul ketika militer Armenia terus menargetkan pemukiman sipil di wilayah Azerbaijan.
Aliyev juga mengatakan dalam cuitan Twitternya kemarin bahwa tentara Azerbaijan telah membebaskan 6 desa lagi di Fuzuli, Jabrayil, wilayah Khojavend dari pendudukan Armenia.
Aliyev juga memuji hubungan dengan Turki dan solidaritas antara kedua negara.
“Turki adalah kekuatan dunia. Kerja sama kami akan semakin meningkat dalam beberapa hari mendatang. Memiliki sekutu seperti Turki sangat berharga, kami sangat senang,” katanya.
Perasaan kuat pro-Turki telah menyelimuti Azerbaijan sejak pertempuran terakhir pecah.
Presiden Azerbaijan berulang kali berterima kasih kepada Turki atas dukungan yang oleh para analis digambarkan sebagai faktor pengubah permainan dalam konflik saat ini.
Tak lama setelah Armenia memulai serangannya, Ankara menegaskan kembali dukungannya untuk Azerbaijan. Para pejabat, partai politik arus utama dan Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan dukungan yang tak tergoyahkan untuk negara persaudaraan sesama etnis Turki itu.
Bentrokan perbatasan pecah ketika pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer, yang mengakibatkan korban jiwa.
Hubungan antara dua bekas republik Soviet itu memanas sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional. Merujuk fakta ini, empat resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dan dua resolusi Majelis Umum PBB (UNGA), serta keputusan banyak organisasi internasional, menuntut pasukan pendudukan Armenia mundur dari Nagorno-Karabakh dan tujuh wilayah Azerbaijan lainnya yang diduduki.
Sumber: Daily Sabah