TURKINESIA.NET – ANKARA. Aksungur, kendaraan udara tak berawak (UAV) ketinggian menengah dan tahan lama produksi dalam negeri yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), menyelesaikan penerbangan selama 28 jam pada Kamis. Ini adalah pertama kalinya pesawat terbang dengan muatan di ketinggian 20.000 kaki (6.096 meter).

TAI mengonfirmasi pencapaian baru tersebut di Twitter. “Aksungur, produk domestik dan nasional negara kita, terbang untuk pertama kalinya dengan amunisi penuh, 12 MAM-L (Smart Micro Munition), di ketinggian 20.000 kaki selama 28 jam,” bunyi pernyataan itu.

TAI juga membagikan video penerbangan tersebut.

https://turkinesia.com/index.php/2020/07/16/sekretaris-kemenhan-inggris-drone-turki-mengubah-permainan-di-suriah-dan-libya/

Aksungur dapat membawa muatan hingga 750 kilogram (1.654 pon) dan mampu melakukan operasi dengan daya tahan lama di ketinggian hingga 40.000 kaki.

UAV tersebut baru-baru ini memecahkan rekor selama uji terbang ke-59 dengan tetap di udara selama 49 jam, TAI mengumumkan pada 2 September.

Dengan rudal yang dimuat penuh di keenam posisi, Aksungur melakukan misi 28 jam dengan 12 MAM-L untuk pertama kalinya.

MAM-L yang dikembangkan oleh kontraktor pertahanan terkemuka Turki Roketsan, muncul setelah media dan sumber pertahanan melaporkan bahwa drone Turki menggunakan amunisi pintar untuk menetralkan target musuh, termasuk tank, howitzer, dan sistem pertahanan udara buatan Rusia, selama operasi kontraterorisme dan tindakan pembalasan terhadap rezim Bashar Assad di Suriah.

https://turkinesia.com/index.php/2020/03/07/mengenal-selcuk-bayraktar-bapak-drone-turki/

Aksungur sebelumnya membawa dan menguji coba amunisi MK-82 dengan perangkat panduan Teber dengan berat sekitar 250 kilogram. Itu adalah drone pertama yang menggunakan Teber. Kit panduan Teber, juga dikembangkan oleh Roketsan, mengubah bom konvensional menjadi amunisi pintar yang presisi.

Sumber: Daily Sabah