Aliyev: Pembalasan, Azerbaijan hancurkan peralatan militer Armenia dan rebut kembali 6 desa

TURKINESIA.NET – BAKU. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Minggu bahwa angkatan bersenjata negaranya telah menghancurkan peralatan milik militer Armenia sebagai pembalasan atas serangan yang terakhir di negara itu.
Sebelumnya pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan bahwa Armenia telah melancarkan serangan skala besar terhadap warga sipil dan militernya. Baku kemudian meluncurkan operasi pembalasan di sepanjang “garis kontak.”
Presiden Aliyev mengatakan bahwa Azerbaijan akan membalas atas gugurnya warga sipil dan militer dan bahwa Azerbaijan akan mempertahankan wilayahnya.
Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada bangsa itu, Aliyev bersumpah akan memenangkan perang atas pasukan Armenia.
“Tujuan kami adil dan kami akan menang,” kata Aliyev, mengulangi kutipan terkenal dari pidato pemimpin Soviet Joseph Stalin saat pecahnya Perang Dunia II atas Nazi Jerman.
“Tentara Azerbaijan bertempur di wilayahnya,” katanya.
“Karabakh adalah milik kami, Karabakh adalah Azerbaijan,” katanya, mengacu pada wilayah Nagorno-Karabakh yang saat ini berada di bawah pendudukan Armenia secara ilegal.
“Pagi ini, posisi sipil dan militer kami diserang dari berbagai arah,” tambah Aliyev, seraya mengatakan bahwa artileri berat digunakan oleh angkatan bersenjata Armenia.
Sebagai akibat dari serangan musuh, kami menderita korban sipil dan militer. Semoga Tuhan mengampuni yang meninggal. Kematian mereka akan dibalas,” katanya.
“Militer Azerbaijan sekarang membalas posisi militer musuh. Sebagian besar peralatan militer mereka telah dihancurkan,” tambah Aliyev.
“Serangan ini adalah manifestasi lain dari fasisme Armenia,” katanya.
Sementara itu, militer Azerbaijan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pasukannya “memiliki staf penuh”.
Tidak perlu mobilisasi militer total karena pasukannya memiliki staf penuh, katanya.
Azerbaijan membebaskan enam desa
Saat bentrokan berlanjut, militer Azerbaijan telah merebut enam desa yang sebelumnya diduduki Armenia.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan, pasukan militer negara itu telah membebaskan desa-desa dari pendudukan ilegal.
Sebelumnya, Armenia mengumumkan darurat militer dan mobilisasi militer total menyusul bentrokan dengan Azerbaijan.
Kedua negara bekas Soviet tersebut telah lama terlibat konflik atas wilayah Azerbaijan Nagorno-Karabakh yang berada di bawah pendudukan Armenia secara illegal. Bentrokan di perbatasan meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mendeklarasikan apa yang disebut kemerdekaan selama konflik yang pecah ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
Meskipun gencatan senjata disepakati pada tahun 1994, Azerbaijan dan Armenia sering saling menuduh melakukan serangan di sekitar Nagorno-Karabakh dan di sepanjang perbatasan Azerbaijan-Armenia yang terpisah.
Sumber: Daily Sabah